Liputan6.com, Jakarta - Imlek 2021 dirayakan secara berbeda oleh para siswa Sampoerna Academy. Biasanya, para siswa menggelar pertunjukan langsung di hadapan teman-temannya, kali ini perayaan hanya digelar di rumah masing-masing karena imbas pandemi Covid-19. Meski begitu, pihak sekolah tetap mencari akal agar keseruan tetap bisa dirasakan anak-anak.
Memanfaatkan teknologi, Sampoerna Academy menggelar perayaan bertema Lunar in Ox Wonderland. Salah satu agendanya adalah memasak dimsum bersama dipandu Chef Devina Hermawan.
Baca Juga
Advertisement
"Tema hari ini adalah memasak tiga jenis dimsum. Bicara tentang dimsum, dibandingkan dengan hanya wujud makanan, dimsum itu lebih kayak kebiasaan, yang dimakan saat tea time," kata Chef Devina dalam jumpa pers virtual, Rabu, 10 Februari 2021.
Tiga jenis dimsum dimaksud adalah siomay, hakaw dan oxpao. Mengingat sebagai camilan pendamping minum teh sembari ngobrol, dimsum pun dibentuk kecil-kecil.
Dua menu pertama merupakan versi klasik dari dimsum. Siomay biasanya terbuat dari daging ayam cincang yang dicampur dengan udang cincang, sedangkan hakaw berisi udang dengan kulit yang transparan. Sementara, oxpao adalah kreasi bakpao ala Chef Devina.
"Oxpao ini menarik karena bikinnya berbentuk ox," ujar dia. Bentuk ox juga melambangkan tahun kerbau logam yang menandai Imlek 2021.
Ketiga menu terbilang sederhana dan mudah diikuti anak-anak. Menurut Chef Devina, memasak bukan hanya untuk seru-seruan, tetapi juga bisa membangkitkan kreativitas dan merangsang rasa penasaran anak-anak. Selain itu, memasak juga meningkatkan daya ingat karena mereka mempraktikkannya langsung.
"Sebelum ajak anak memasak, pastikan dulu tingkat kemampuannya seperti apa. Untuk anak saya yang usia tiga tahun, dia udah bisa involve di hampir semua kegiatan memasak saya karena dia sering ikutin kegiatan saya," terangnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Keterampilan 5 C
Sementara itu, Frida Dwiyanti selaku Principal of Sampoerna Academy mengatakan perayaan virtual diharapkan tidak mengurangi keceriaan merayakan Tahun Baru Imlek.
"Sebagai sekolah interkultural, kami sangat menjunjung tinggi dan menghormati keberagaman. Oleh karena itu, perayaan tahun baru Lunar menjadi momen istimewa bagi kami untuk memperkenalkan multi-budaya sekaligus mengajarkan nilai toleransi, solidaritas, dan empati kepada para murid," kata Frida.
Selain mengikuti kelas memasak, para siswa juga diajak memperdalam pengetahuan budaya dan tradisi tahun baru Lunar melalui berbagai sesi penampilan, mulai dari pertunjukan folklore “The Great Race”, hingga talent show dari berbagai tingkat kelas dan seluruh kampus Sampoerna Academy.
Selain itu, para peserta juga dapat mengikuti berbagai workshop seru dan edukatif yang menggunakan metode pembelajaran STEAM, yakni DIY Lantern Workshop dan menulis kaligrafi China. Rangkaian kegiatan itu diharapkan dapat mengasah keteraampilan 5 C (Critical Thinking, Communication, Collaboration, Creativity dan Character).
"Dalam filosofi Asia, kerbau mewakili ketekunan, tekad, dan kekuatan, sedangkan Logam adalah elemen keberanian, kebenaran, dan ketabahan," ujar Frida. (Melia Setiawati)
Advertisement