Liputan6.com, Jakarta - Arab Saudi mengungkap drone yang digunakan dalam serangan Bandara Abha telah diklaim oleh Houthi Yaman sebagai replika Kendaraan Udara Tak Berawak Iran (UAV), "Ababil T". Koalisi Arab mengatakan, sebuah drone telah menargetkan Bandara Internasional Abha, dan sebuah pesawat yang ada di terminal bandara tersebut.
Milisi Houthi Yaman mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu, seperti dikutip dari laman BBC, Kamis (11/2/2021).
Baca Juga
Advertisement
"Sisa-sisa ledakan dari drone menunjukkan itu adalah jenis Qasef, yang merupakan replika UAV Iran, Ababil T," kata Kedutaan Besar Saudi di AS.
Iran telah lama mengekspor teknologi drone-nya ke sekutu regional Syiah, Houthi. Teheran membantah memiliki peran dalam konflik Yaman.
Qasef adalah pesawat tak berawak Houthi yang telah didokumentasikan oleh organisasi Conflict Armament Research (CAR) berbasis di Inggris, berisi komponen yang diproduksi secara eksklusif oleh Iran.
Simak video pilihan di bawah ini:
Peningkatan Serangan Houthi Lewat Drone
Nic Jenzen-Jones, seorang spesialis senjata militer dan direktur Armament Research Services mengatakan: "Transfer senjata dan amunisi baru-baru ini juga termasuk UAV seri Ababil Iran (drone) dengan hulu ledak ledak tinggi dan digunakan oleh Houthi untuk melibatkan targetnya."
Koalisi Arab telah melaporkan dalam beberapa pekan terakhir peningkatan serangan udara yang diluncurkan oleh Houthi di Yaman terhadap daerah sipil di Kerajaan Arab Saudi, menggunakan drone bermuatan bahan peledak yang dioperasikan dari jarak jauh.
Serangan lintas batas oleh pasukan Houthi yang berpihak pada Iran telah meningkat sejak akhir Mei 2020, ketika gencatan senjata yang dipicu oleh pandemi virus corona berakhir.
Advertisement