Kamboja Mulai Vaksinasi COVID-19, Anak PM Hun Sen Jadi Orang Pertama Disuntik

Menurut laporan, ada 478 infeksi COVID-19 dan tidak ada kematian di Kamboja.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 11 Feb 2021, 13:53 WIB
putra Perdana Menteri Hun Sen menjadi penerima pertama vaksin COVID-19 di Kamboja (AP)

Liputan6.com, Phnom Penh - Kamboja mulai melakukan vaksinasi COVID-19 pada Rabu 10 Februari. Kamboja menggunakan 600.000 dosis vaksin COVID-19 yang disumbangkan oleh China.

Dikutip dari laman Bangkok Post, Kamis (11/2/2021) putra Perdana Menteri KambojaHun Sen menjadi penerima pertama vaksin COVID-19.

Negara berpenduduk sekitar 16 juta itu dianggap telah berhasil membatasi penyebaran penyakit. Menurut laporan, ada 478 infeksi dan tidak ada kematian.

Hun Sen telah berjanji untuk mengambil dosis pertama, tetapi disebutkan usianya tidak memungkinkan untuk mendapat vaksi Sinopharm.

Oleh karena itu, anaknya serta menteri kehakiman dan lingkungan termasuk di antara orang pertama yang mendapatkan vaksin.

"Saya merasa lebih percaya diri untuk mendapatkan sistem pertahanan dalam tubuh melawan Covid-19," kata Hun Manet, putra tertua perdana menteri, mengacungkan jempol ke atas saat berada di Rumah Sakit Calmette, Phnom Penh.

Dokter telah menyarankan Hun Manet, wakil komandan Angkatan Bersenjata Kerajaan Kamboja, untuk tidak makan makanan laut atau minum alkohol setelah disuntik vaksin.

Pengiriman pertama oleh pemerintah China sebanyak 600.000 dosis dan telah tiba di Phnom Penh dengan pesawat khusus, sebagian besar diperuntukkan bagi petugas kesehatan dan militer.

Kamboja telah menjadi sekutu penting China dalam beberapa tahun terakhir. Beijing mengatakan akan mengirim 1 juta dosis vaksin Sinopharm ke Kamboja, cukup untuk 500.000 orang.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Load More

Simak video pilihan di bawah ini:


Kamboja Kembali Buka Sekolah

Sejumlah pelajar mengenakan masker saat beraktivitas di sebuah sekolah di Phnom Penh (28/1/2020). Pemerintah Kamboja dalam beberapa hari terakhir telah menutup aktivitas belajar di sekolah-sekolah sebagai upaya pencegahan terhadap virus corona. (TANG CHHIN SOTHY/AFP)

Pada awal tahun 2021, Kamboja telah mulai membuka kembali sekolah dan museum, lantaran aturan lockdown akibat Corona COVID-19 di negara itu telah dilonggarkan.

Pelonggaran lockdown ini cukup kontras dengan beberapa negara tetangga, yang justru tengah menghadapi pembatasan baru karena meningkatnya kasus COVID-19.

Negara Asia Tenggara berpenduduk lebih dari 16 juta orang ini merupakan salah satu yang paling sedikit terkena dampak Virus Corona COVID-19.

Pada Senin, 4 Januari 2021, siswa yang mengenakan masker berbaris untuk pemeriksaan suhu dan mencuci tangan sebelum diizinkan masuk ke sekolah dasar Sovannaphumi di ibu kota Phnom Penh.

Sementara sekolah swasta mulai dibuka kembali minggu ini, siswa di sekolah umum akan kembali minggu depan.

Di Museum Genosida Tuol Sleng, bekas pusat penyiksaan dan penjara Khmer Merah di ibu kota, staf dan pengemudi ojek "tuk tuk" menunggu kedatangan pengunjung.

"Saya khawatir kami dapat terinfeksi, tetapi saya melihat bahwa kami orang Kamboja mengikuti instruksi yang ditetapkan oleh pemerintah tentang penggunaan masker, mencuci tangan dengan alkohol atau sabun, dan menjaga jarak," kata Theun Ngor, pengemudi tuk-tuk berusia 43 tahun di Kamboja.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya