5 Hasil Investigasi WHO di Wuhan Terkait Asal Usul COVID-19

WHO tidak mendukung teori Wuhan menjadi awal penyebaran COVID-19.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 11 Feb 2021, 14:52 WIB
Anggota tim WHO mengenakan APD selama kunjungan lapangan ke Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Hewan Hubei di Wuhan di provinsi Hubei, China tengah, Selasa (2/2/2021). Kunjungan tim WHO ke berbagai tempat itu dijadwalkan akan berlangsung selama dua pekan. (AP Photo/ Ng Han Guan)

Liputan6.com, Wuhan - Pemerintah China menyambut hangat hasil investigasi Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO di Wuhan. Tim WHO tidak menemukan bukti Virus COVID-19 berasal dari laboratorium atau pasar basah setempat di Wuhan. 

Ketika awal COVID-19 menyebar, teori kebocoran dari laboratorium Wuhan, serta virus dari pasar basah, sempat menjadi viral. Hasil investigasi WHO kini dijadikan pegangan oleh China.

"Itu secara keseluruhan menepis teori konspirasi oleh beberapa pihak agresif yang anti-China, seperti mantan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, yang telah menuduh Institut Virologis Wuhan membocorkan virusnya," tulis media pemerintah China Global Times, pada Selasa 9 November 2021.

Berikut daftar temuan WHO di China selama menginvestigasi di Wuhan yang dimulai pada 14 Januari hingga mencapai kesimpulan pada 9 Februari 2021:

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Load More

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


1. Bukan dari Laboratorium Wuhan

Pemandangan malam hari Kota Wuhan yang terletak di Provinsi Hubei, China tengah (13/4/2020). Pertunjukan cahaya bertema "perjuangan melawan COVID-19" digelar setiap malam di Wuhan baru-baru ini. (Xinhua/Wang Yuguo)

Tim WHO berkujung ke laboratorium-laboratorium di Wuhan pada 1 hingga 3 Februari 2021. Salah satu yang dikunjungi adalah Institut Virologis Wuhan.

Mereka juga berbicara dengan para staf laboratorium. Kesimpulannya, WHO tidak yakin COVID-19 berasal dari kebocoran laboratorium. 

"Hipotesis insiden laboratorium sangatlah tidak mungkin untuk menjelaskan pengenalan virus itu ke populasi manusia," kata pakar keamanan pangan dan penyakit hewan WHO, Peter Ben Embarek.


2. Teori Pasar Wuhan

Pedagang mengenakan masker saat menawarkan udang untuk dijual di Pasar Baishazhou Wuhan di Wuhan, provinsi Hubei, Rabu (15/4/2020). Lebih dari 90 persen kios pasar basah di Wuhan telah kembali buka sejak pemerintah mencabut aturan lockdown di wilayah pusat wabah tersebut. (Hector RETAMAL/AFP)

Tim WHO juga berkunjung ke pasar seafood dan pasar basah Wuhan pada 31 Januari 2021. Mereka tidak menilai pasar di Wuhan sebagai sumber dari COVID-19. 

Menurut Global Times, pasar seafood Huanan hanya menjadi klaster, sebab ketika penyebaran terjadi di pasar itu, ada pula kasus di tempat-tempat lain.

Tim WHO dari China, Liang Wannian, berkata tidak ada bukti virusnya muncul dari pasar Huanan.


3. Bukan dari Kelelawar dan Pangolin Wuhan

Pengunjung melihat ke dalam gua Wanling di dekat desa Manhaguo di provinsi Yunnan, Tiongkok (2/12/2020). Baru-baru ini, sebuah tim peneliti kelelawar berhasil mengambil sampel dari gua tersebut. Namun sayangnya sampel itu kemudian disita oleh pemerintah setempat.(AP Photo/Ng Han Guan)

Tim WHO menyebut kelelawar dan pangolin bukan penular pertama Virus Corona COVID-19. Global Times melaporkan dua spesies tersebut di Wuhan tidak terbukti menjadi sumbernya.

Hewan-hewan lain di Wuhan juga sudah diperiksa, totalnya ada 11 ribu sampel tes antibodi dari babi, sapi, kambing, ayam, dan bebek yang hasilnya negatif.

Hasil sampel tes swab dari 12 ribu hewan juga negatif, ujar Liang Wannian.


4. Makanan Beku

Foto pada 15 April 2020, sekeranjang udang yang dijual di salah satu toko di Pasar Baishazhou Wuhan di Wuhan, provinsi Hubei. Lebih dari 90 persen kios pasar basah di Wuhan telah kembali buka sejak pemerintah mencabut aturan lockdown di wilayah pusat pandemi corona tersebut. (Hector RETAMAL/AFP)

Teori yang juga menarik perhatian WHO adalah COVID-19 dari makanan beku, namun belum ada bukti pasti mengenai teori ini.

Liang Wenniang berkata ada beberapa toko di pasar seafood Huanan yang menjual produk rantai dingin (cold chain products). Virus COVID-19 juga bisa bertahan lama pada suhu rendah dan bisa dibawa ke jarak yang jauh.

Meski begitu, WHO belum temukan kaitannya dengan pasar Huanan. Ben Embarek berkata beberapa produk di pasar Huanan adalah impor, sehingga ia menyebut perlu mengikuti rantai pasokannya.


5. Investigasi Asia Tenggara

Jalan utama Chinatown Bangkok, yang didekorasi untuk menyambut Tahun Baru Imlek Terlihat (9/2/2021). Pihak pengelola khawatir perayaan tersebut bisa berujung pada pertemuan massal di Pecinan, sehingga membahayakan kesehatan semua peserta. (AFP/ Mladen Antonov)

Tim WHO menyebut akan memeriksa spesies hewan di luar China. Sasaran selanjutnya adalah Jepang serta beberapa negara di Asia Tenggara. 

Di Asia Tenggara, WHO sedang melirik Thailand dan Kamboja. 

"Ada sebuah virus di Thailand yang berkaitan dekat dengan SARS-CoV-2, dan juga Jepang dan Kamboja. Ecohealth Alliance telah memulai pekerjaan melacak sumbernya," ujar Peter Daszak, Kepala EcoHealth Alliance dan anggota tim WHO.


Infografis COVID-19:

Infografis 9 Panduan Imunisasi Anak Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya