Liputan6.com, Wuhan - Pemerintah China menyambut hangat hasil investigasi Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO di Wuhan. Tim WHO tidak menemukan bukti Virus COVID-19 berasal dari laboratorium atau pasar basah setempat di Wuhan.
Ketika awal COVID-19 menyebar, teori kebocoran dari laboratorium Wuhan, serta virus dari pasar basah, sempat menjadi viral. Hasil investigasi WHO kini dijadikan pegangan oleh China.
Baca Juga
Advertisement
"Itu secara keseluruhan menepis teori konspirasi oleh beberapa pihak agresif yang anti-China, seperti mantan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, yang telah menuduh Institut Virologis Wuhan membocorkan virusnya," tulis media pemerintah China Global Times, pada Selasa 9 November 2021.
Berikut daftar temuan WHO di China selama menginvestigasi di Wuhan yang dimulai pada 14 Januari hingga mencapai kesimpulan pada 9 Februari 2021:
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
1. Bukan dari Laboratorium Wuhan
Tim WHO berkujung ke laboratorium-laboratorium di Wuhan pada 1 hingga 3 Februari 2021. Salah satu yang dikunjungi adalah Institut Virologis Wuhan.
Mereka juga berbicara dengan para staf laboratorium. Kesimpulannya, WHO tidak yakin COVID-19 berasal dari kebocoran laboratorium.
"Hipotesis insiden laboratorium sangatlah tidak mungkin untuk menjelaskan pengenalan virus itu ke populasi manusia," kata pakar keamanan pangan dan penyakit hewan WHO, Peter Ben Embarek.
Advertisement
2. Teori Pasar Wuhan
Tim WHO juga berkunjung ke pasar seafood dan pasar basah Wuhan pada 31 Januari 2021. Mereka tidak menilai pasar di Wuhan sebagai sumber dari COVID-19.
Menurut Global Times, pasar seafood Huanan hanya menjadi klaster, sebab ketika penyebaran terjadi di pasar itu, ada pula kasus di tempat-tempat lain.
Tim WHO dari China, Liang Wannian, berkata tidak ada bukti virusnya muncul dari pasar Huanan.
3. Bukan dari Kelelawar dan Pangolin Wuhan
Tim WHO menyebut kelelawar dan pangolin bukan penular pertama Virus Corona COVID-19. Global Times melaporkan dua spesies tersebut di Wuhan tidak terbukti menjadi sumbernya.
Hewan-hewan lain di Wuhan juga sudah diperiksa, totalnya ada 11 ribu sampel tes antibodi dari babi, sapi, kambing, ayam, dan bebek yang hasilnya negatif.
Hasil sampel tes swab dari 12 ribu hewan juga negatif, ujar Liang Wannian.
Advertisement
4. Makanan Beku
Teori yang juga menarik perhatian WHO adalah COVID-19 dari makanan beku, namun belum ada bukti pasti mengenai teori ini.
Liang Wenniang berkata ada beberapa toko di pasar seafood Huanan yang menjual produk rantai dingin (cold chain products). Virus COVID-19 juga bisa bertahan lama pada suhu rendah dan bisa dibawa ke jarak yang jauh.
Meski begitu, WHO belum temukan kaitannya dengan pasar Huanan. Ben Embarek berkata beberapa produk di pasar Huanan adalah impor, sehingga ia menyebut perlu mengikuti rantai pasokannya.
5. Investigasi Asia Tenggara
Tim WHO menyebut akan memeriksa spesies hewan di luar China. Sasaran selanjutnya adalah Jepang serta beberapa negara di Asia Tenggara.
Di Asia Tenggara, WHO sedang melirik Thailand dan Kamboja.
"Ada sebuah virus di Thailand yang berkaitan dekat dengan SARS-CoV-2, dan juga Jepang dan Kamboja. Ecohealth Alliance telah memulai pekerjaan melacak sumbernya," ujar Peter Daszak, Kepala EcoHealth Alliance dan anggota tim WHO.
Advertisement