Jerman Keluarkan Imbauan Baru Agar Warganya Tak Pergi ke China

Jerman memperingatkan warganya untuk tidak bepergian ke China karena bisa dikarantina dalam durasi lama.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 11 Feb 2021, 16:55 WIB
Orang-orang berjalan melewati zona pejalan kaki utama di Frankfurt, Jerman, Senin (14/12/2020). Mengurangi sebaran virus corona COVID-19, Jerman akan kembali menutup wilayahnya atau lockdown mulai 16 Desember 2020 mendatang. (AP Photo/Michael Probst)

Liputan6.com, Berlin- Otoritas Jerman memperbarui peringatan agar warganya tidak melakukan perjalanan ke China

Peringatan itu dikeluarkan karena nantinya para pelancong akan dikarantina selama berminggu-minggu setelah kedatangan dari China dan diminta menjalani tes medis "invasif" meskipun mereka sebelumnya telah pulih dari COVID-19.

Dikutip dari AFP, Kamis (11/2/2021) Kementerian Luar Negeri Jerman, dalam imbauan perjalanan terbaru, mengatakan bahwa langkah-langkah ketat diberlakukan pada "orang yang sembuh dari COVID-19", serta orang lain yang dites positif untuk antibodi karena penyakit yang tidak terdeteksi, atau orang lain yang telah tiba dalam penerbangan yang sama.

Langkah-langkah ketat itu pun juga berlaku untuk mereka yang dites positif terinfeksi Virus Corona COVID-19. 

"Tindakan medis yang diterapkan oleh pihak China bersifat invasif, termasuk sebagian tes darah harian dan pemindaian komputer," kata Kementerian Luar Negeri Jerman.

Tak hanya di Jerman, semua pelancong yang tiba di China juga diharuskan menjalani karantina selama 14 hari di lokasi yang ditentukan oleh pemerintah.

Sementara anak-anak kecil diizinkan untuk menjalani masa karantina bersama orangtua mereka.

Tetapi mereka yang berusia 14 tahun ke atas dapat ditempatkan dalam isolasi yang jauh dari keluarga mereka.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Load More

Simak Video Berikut Ini:


Peringatan Diperbarui Pasca Kasus Dua Pelancong Jerman di China

Seorang perempuan melakukan tes usap (swab test) COVID-19 di luar kelab malam KitKatClub yang legendaris di Berlin, Jerman, Jumat (4/12/2020). Ditutup selama delapan bulan terakhir karena pembatasan virus corona, kelab malam itu diubah menjadi pusat pengujian Covid-19. (Tobias SCHWARZ/AFP)

Surat kabar Jerman, Sueddeutsche melaporkan bahwa kementerian telah memperbarui peringatannya setelah dua warga Jerman ditahan di karantina rumah sakit selama beberapa pekan.

Kedua warga Jerman tersebut telah pulih dari Virus Corona sebelumnya dan telah dites positif untuk antibodi, menurut laporan itu. 

Namun laporan itu juga menyebut bahwa mereka tetap dipaksa untuk menjalani tes medis.

Selain itu, disebutkan juga bahwa Kementerian Luar Negeri Jerman telah mengajukan protes kepada pemerintah China atas tindakannya kepada dua pelancong itu.


Infografis 5 Tips Cegah Klaster Keluarga COVID-19 Saat Perayaan dan Libur Imle

Infografis 5 Tips Cegah Klaster Keluarga Covid-19 Saat Perayaan dan Libur Imlek. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya