Ketua Olimpiade Tokyo 2021 Mundur Usai Komentar Seksis, Ini Sosok Penggantinya

Ketua Olimpiade Tokyo Yoshiro Mori menuai kontroversi karena komentarnya mengenai gaya bicara perempuan.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 25 Feb 2021, 17:07 WIB
Pertaruhan Nasib Olimpiade Tokyo (AP)

Liputan6.com, Tokyo - Ketua Olimpiade Tokyo 2021 Yoshinaro Mori memutuskan mundur dari jabatannya usai komentar seksis. Ia menyebut agar perempuan dibatasi saat bicara dalam rapat. 

Yoshinari Mori, dulunya mantan perdana menteri Jepang, rencananya akan mundur pada Jumat 12 Februari 2021. 

"Pertama, saya ingin minta maaf karena menyebabkan masalah dan berkata mohon perhatikan sisa dari tugasnya. Apa yang penting adalah kesuksesan dari Olimpiade," ujar sumber dekat Mori, seperti dilansir Kyodo, Kamis (11/2/2021).

Komite Olimpiade rencananya akan menunjuk Saburo Kawabuchi sebagai pemimpin Olimpiade Tokyo menggantikan Mori. Kawabuchi adalah mantan kepala Asosiasi Sepak Bola Jepang.

Olimpiade Jepang seharusnya diadakan pada 2020, namun tertunda akibat COVID-19. Komentar Mori menuai sorotan di berbagai negara sehingga dianggap memperkeruh suasana.

Update

Berdasarkan update terbaru, Jepang memilih sosok wanita untuk memimpin kepanitiaan Olimpiade Tokyo. Ia adalah politisi dan mantan atlet Seiko Hashimoto yang pernah meraih medali Olimpiade di bidang skating.

 

Load More

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Gubernur Tokyo Ikut Protes

Orang-orang yang mengenakan masker berjalan dekat papan bertema Olimpiade yang disponsori perusahaan sekuritas di Tokyo, Jepang, Jumat (29/1/2021). Olimpiade 2020 Tokyo yang ditunda terkait pandemi virus corona Covid-19 dijadwalkan ulang untuk diadakan pada musim panas ini. (AP Photo/Hiro Komae)

Gubernur Tokyo Yuriko Koike tidak akan menghadiri rapat tentang Olimpiade Tokyo 2021 setelah kepala panitia Yoshiro Mori memberikan ucapan seksis bahwa omongan perempuan saat rapat harus dibatasi supaya tidak lama.

Gubernur Koike berkata mengadakan rapat pada tahap ini tidak akan menghasilkan hal positif.

Pertemuan itu direncanakan berlangsung pada 17 Februari 2021 dan dihadiri Mori dan Menteri Olimpiade Jepang Seiko Hashimoto. Keputusan Keiko berisiko menambah rumit keberlangsungan Olimpiade Tokyo yang tertunda akibat COVID-19.

"(Komentar Mori) membuat semua orang merasa tidak nyaman ketika kita semua berusaha mengatasi pandemi dan bersiap menuju pertandingannya. Saya sangat kecewa sebagai kepala kota tuan rumah," ujar Gubernur Keiko.

Usai Mori memberikan komentar kontroversial, sebanyak 400 relawan Olimpiade menarik diri, selain itu pemerintah metropolitan Tokyo mendapat serbuan lebih dari seribu telepon dan email.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya