Liputan6.com, Jakarta Berbagai jenis kegiatan olahraga dapat dilakukan tapi bagi lansia timbul keterbatasan untuk melakukan olahraga berat. Tak jarang mereka berolahraga dengan berjalan kaki saja.
Hal tersebut menimbulkan pertanyaan, apakah cukup melakukan olahraga hanya dengan berjalan kaki dan berlari-lari kecil saja?
Advertisement
Menurut dokter Hendry Suhendra, SpOT, berjalan kaki merupakan hal yang baik untuk kesehatan. Sejatinya memang berjalan lebih baik daripada diam ataupun tidak melakukan apa-apa. Sebab beraktivitas menjadi penting untuk menjaga kebugaran jasmani.
“Untuk kesehatan tentu setiap pergerakan lebih baik daripada diam. Sedentary life itu tidak baik, orang yang duduk saja, tidak pernah ada aktivitas. Karena secara umum kita bilang daripada tidur lebih baik duduk, daripada duduk lebih baik berdiri, daripada berdiri lebih baik satu langkah, daripada satu langkah lebih baik banyak langkah, jadi aktivitas itu penting,” tuturnya.
Namun, baik itu belum tentu cukup. Cukup disini melihat dilihat dari bagaimana keadaan fisik tiap orang. Sebagian dari lansia mungkin hanya berjalan kaki tapi aktif melakukan aktivitas lain. Sementara sebagian lainnya berolahraga hanya dengan jalan kaki saja tidak melakukan aktivitas lain.
“Kalau orangnya tidak aktif ya kurang. Jadi jalan yang aktivitasnya dilakukan orang-orang ini tentu baik. Tapi apakah cukup? Itu pertanyaannya, yang baik belum tentu cukup,” terangnya.
Aerobik dan anaerobik
Hendry kerap kali memberikan tips-tips kesehatan pada laman media sosial Instagram @faithorthopaedicgroup. Pada salah satu unggahan secara garis besar jenis olahraga terbagi menjadi 2, yaitu aerobik dan anaerobik. Aerobik merupakan latihan pada jantung juga memberikan manfaat untuk mengurangi lemak. Sedangkan anaerobik adalah kegiatan olah tubuh melalui latihan beban.
Ternyata, latihan beban ini malah menjadi salah satu bentuk olahraga yang diperlukan untuk mereka yang telah lanjut usia.
“Karena kalau orang muda, dia tidak usah latihan beban sudah ada ototnya. Jadi bisa untuk aktivitas, minimal untuk aktvitas sehari-hari kuat. Yang paling perlu justru orang lanjut usia, karena orang lanjut usia dengan terjadinya proses penuaan mulai umur 40 setiap tahun 1 persen otot hilang, 1 persen otot hilang sama dengan kehilangan fungsi 3 persen,” jelas Dr. Hendry.
Ia juga menambahkan bahwa, pembentukan otot ini tidak semata hanya untuk keperluan estetika saja. Tetapi manfaat dari melakukan pembentukan otot inilah yang memiliki manfaat besar bagi para lansia untuk melindungi tubuh dari serangan berbagai macam penyakit.
“Karena kalau otot hilang, apa yang terjadi? Hipertensi, insulin resistance, diabetes tipe 2, dislipidemia-gangguan lemak, kolestrol naik dan sebagainya, akhirnya obesitas. Memang belum dan tidak semua orang sampai ke obesitas.”
Penulis: Rissa Sugiarti
Advertisement