Pramugari Singapore Airlines Positif Covid-19 Meski Sudah Divaksin

Pramugari maskapai Singapore Airlines yang diduga terinfeksi virus corona Covid-19 ini sudah menerima vaksin dua hari sebelumnya.

oleh Henry diperbarui 11 Feb 2021, 18:02 WIB
Ilustrasi pramugari (dok. Pixabay.com/Dadan Eka Permana)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pramugari maskapai Singapore Airlines (SIA) diduga terinfeksi virus corona Covid-19, padahal sudah menerima vaksin Covid-19 dua hari sebelumnya. Selain dia, empat penumpang pesawat itu juga dinyatakan terinfeksi COVID-19.

Pramugari asal Singapura itu jadi orang kelima yang diketahui positif Covid-19 dalam penerbangan dari Singapura ke Dubai, Uni Emirat Arab. Menurut Kementerian Kesehatan Singapura, kelimanya terjangkit virus jenis B117, yang lebih menular dari virus corona.

Pramugari itu berangkat dari Singapura ke Dubai, pada 30 Januari 2021. Ia kembali pada 1 Februari tanpa turun dari pesawat. Sebelumnya, sang pramugari telah menerima vaksin Pfizer-BioNTech dosis pertama pada 2 Februari. Karena vaksin tidak mengandung virus hidup, sang pramugari yang diidentifikasi sebagai kasus 60102, diyakini tidak mungkin terinfeksi karena vaksinasi.

"Ada kemungkinan seseorang terinfeksi sebelum atau setelah vaksinasi karena biasanya diperlukan beberapa minggu bagi seseorang untuk membangun kekebalan setelah menyelesaikan vaksinasi," terang perwakilan Kementerian Kesehatan seperti dilansir dari The Straits Times, Rabu, 10 Februari 2021.

Pada 4 Februari 2021, pramugari tersebut dikatakan mengalami anosmia atau kehilangan indra penciuman. Namun, ia tidak memeriksakan diri ke dokter. Ia baru menjalankan tes Covid-19 pada Minggu, 7 Februari 2021 sebagai bagian dari persyaratan otoritas penerbangan sipil Singapura.

Hasil tes keluar pada Senin 8 Februari 2021, dan perempuan itu dinyatakan positif Covid-19. Ia pun dibawa ke Pusat Penyakit Menular Nasional untuk diambil sampelnya dan menjalani isolasi.

Hari berikutnya, ia menjalani tes lagi dan hasilnya masih positif corona. Infeksi tersebut diyakini baru ia dapatkan. Pasalnya pada 22 Januari lalu setelah terbang, pramugari 41 tahun ini telah melakukan tes Covid-19 dan berhasil negatif. Tes serologinya juga negatif.

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kasus Impor

Singapore Airlines A350 – 900 Medium Haul (©Singapore Airlines).

Sementara itu, empat penumpang yang berada di penerbangan serupa dengan pramugari Singapore Airlines dipastikan positif Covid-19 pada awal Februari lalu. Mereka termasuk seorang anak perempuan berusia tiga tahun dan anak laki-laki berusia satu tahun. Keempatnya merupakan warga negara India.

Kalau dilihat dari riwayat perjalanannya, ada kemungkinan mereka telah terinfeksi sebelum melakukan penerbangan. Kasus tersebut akhirnya diklasifikasi sebagai kasus impor.

Pada awal tahun ini, seorang pramugari Singapore Airlines juga dinyatakan positif Covid-19 setelah sempat terbang ke Inggris untuk pekerjaannya pada 12--13 Januari 2021.

Otoritas Penerbangan Sipil Singapura (CAAS), mengatakan pramugari tersebut mendarat di Singapura dari London pada 14 Januari dan langsung dites PCR sesaat tiba di bandara. Hasilnya, ia negatif Covid-19. Tapi, pada 17 Januari 2021, ia mengalami demam dan pergi ke dokter umum yang memberikan izin sakit selama lima hari.

Ia pun tak bisa keluar rumah selama cuti sakit. "Ketika kami menemukan bahwa ia tak menghadiri tesnya di hari ketiga, dan kondisinya, kami informasikan pada Kementerian Kesehatan dan ia kemudian dipindahkan ke Pusat Nasional untuk Penyakit Menular," terang CAAS, dikutip dari Chanel News Asia.


6 Cara Hindari Covid-19 Saat Bepergian dengan Pesawat

Infografis 6 Cara Hindari Covid-19 Saat Bepergian dengan Pesawat. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya