Bank KB Bukopin Siap Kembangkan Digitalisasi

Direktur Utama Bank KB Bukopin, Rivan Achmad Purwantono juga mengatakan, pengembangan IT akan menjadi roadmap yang disiapkan pada 2021 dan akan mulai dieksekusi pada 2022.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 11 Feb 2021, 18:04 WIB
Suasana pelayanan nasabah di kantor pusat Bank Bukopin, Jakarta, Selasa (1/7/2020). Penggunaan dana seluruhnya untuk modal kerja dalam rangka meningkatkan pertumbuhan kredit. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Terus berinovasi, KB Bukopin (BBKP) menegaskan bila pihaknya akan mengembangkan teknologi informasi bagi masyarakat khususnya dari sisi digitalisasi perbankan.

Selain memberi kemudahan, digitalisasi ini juga diharapkan mampu terjadi di semua lini. Direktur Utama Bank KB Bukopin, Rivan Achmad Purwantono juga mengatakan, pengembangan IT akan menjadi roadmap yang disiapkan pada 2021 dan akan mulai dieksekusi pada 2022.

"Kami akan menggunakan KB Generation System dalam IT. Mulai disiapkan tahun 2021 Semester II untuk bisa berjalan dengan baik di tahun 2022 dan 2023," kata Rivan dalam diskusi virtual Indonesia Banking Outlook 2021 di Jakarta, Kamis (11/2/2021).

Rivan juga menegaskan, pengembangan teknologi akan sejalan dengan digitalisasi yang mampu memejuhi kebutuhan perbankan di masa yang akan datang. Terlebih era industri 4.0, membuat teknologi infrastruktur bank menjadi bagian visi dalam mitra strategis dan katalisator bisnis.

"Bank memiliki visi akselerasi pertumbuhan bank, modernisasi platform. Peningkatan manajemen informasi dan sinergi dengan organisasi dengan mitra berbasis digital," ujar dia.

 

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Rencana Bisnis Bank Bukopin

Suasana pelayanan nasabah di kantor pusat Bank Bukopin, Jakarta, Selasa (1/7/2020). PUT V akan digelar melalui penerbitan saham baru dengan memberikan penawaran Hak Memesan Efek Terbatas Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue kepada pemegang saham. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Saat disinggung rencana bisnis bank Bukopin sepanjang 2021, pihaknya menargetkan ada pertumbuhan aset sebesar 23 persen. Terlebih adanya dukungan pertumbuhan kredit yang ditargetkan berada di angka 7 hingga 8 persen.

"Target DPK tumbuh 40 persen, ini penting karena recovery kembali setelah 2020, kita akan menguatkan RBB dengan menyusun strategi. tata kelola internal, membangun kembali kepercayaan nasabah, dam penetrasi market baru," tuturnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya