Kebangkitan Investor Ritel Berlanjut pada 2021, Transaksi Harian Saham Tembus Rp 20 Triliun

Kenaikan transaksi harian saham itu pun berlanjut pada awal 2021. Berdasarkan data BEI per 5 Februari 2021, rata-rata transaksi harian saham mencapai Rp 20,02 triliun.

oleh Agustina Melani diperbarui 11 Feb 2021, 18:50 WIB
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Pada hari ini, IHSG melemah pada penutupan sesi pertama menyusul perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sejumlah rekor pada awal 2021. Salah satunya rata-rata transaksi harian saham yang mencapai Rp 20 triliun hingga 5 Februari 2021.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Laksono W.Widodo menyebutkan pada 2020 merupakan kebangkitan investor ritel. Ini ditunjukkan dari rata-rata transaksi harian saham mencapai Rp 9,2 triliun dan digerakkan investor ritel mencapai 48,4 persen.

Kenaikan transaksi harian saham itu pun berlanjut pada awal 2021. Berdasarkan data BEI per 5 Februari 2021, rata-rata transaksi harian saham mencapai Rp 20,02 triliun.

"Fenomena baru di BEI. Pada 2020 sebagai tahun kebangkitan ritel banyak sekali transaksi 2020 berlanjut di awal 2021 digerakkan ritel,” ujar Laksono, dalam diskusi virtual, Kamis (11/2/2021).

Laksono mengatakan, rata-rata transaksi harian saham dua kali lebih tinggi pada 2021.

"Rata-rata transaksi 2021 baru 1,5 bulan capai Rp 20 triliun, dua kali lebih tinggi dari 2019 dan 2020,” tutur Laksono.

Laksono menuturkan, komposisi investor untuk rata-rata transaksi harian ritel pun meningkat pada awal 2021. Tercatat transaksi harian saham Rp 20,5 triliun dengan rincian transaksi investor ritel sebanyak 69,5 persen pada Januari 2021 dibandingkan 2020 48,4 persen.

Lalu diikuti investor asing sebanyak 17,5 persen dibandingkan 2020 sebanyak 31,2 persen, dan investor institusi domestik sebanyak 13 persen dari 31,2 persen pada 2020 . “Perdagangan ritel alami kenaikan luar biasa,” kata Laksono.

Laksono menambahkan, investor ritel cenderung menyukai saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan farmasi. “Ritel berminat saham BUMN terutama di bidang infrastruktur dan juga obat-obatan,” kata dia.

 

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Jumlah Transaksi

Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain itu, BEI mencatat jumlah transaksi mencapai rekor 2.006.823 kali per hari pada 14 Januari 2021. Per 5 Februari 2021, jumlah transaksi tercatat 1.567.440.

“Rekor pada 14 Januari 2021 2 juta transaksi ini merupakan transaksi terbesar di ASEAN bahkan dari tetangga kita yang benchmark Thailand market. Di ASEAN kita nomor satu juga, 1.567.440 transaksi per 5 Februari 2021,” ujar dia.

Kemudian kapitalisasi pasar saham BEI tercatat Rp 7.243 triliun per 5 Februari 2021. Kapitalisasi pasar saham tertinggi mencapai Rp 7.505 triliun pada 13 Januari 2021.

Volume perdagangan saham tercatat 22,90 miliar saham pada 5 Februari 2021. Rekor tertinggi terjadi pada 17 Desember 2020 dengan volume perdagangan saham tercatat 40,60 miliar saham.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya