Liputan6.com, Surabaya - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengecek langsung implementasi dari tenaga tracing di Kelurahan Kedung Baruk, Kecamatan Rungkut, Surabaya, Kamis (11/2/2021).
"Untuk membantu penanganan kasus Covid-19 hingga dengan tingkat desa, petugas tracing melacak, termasuk juga mengawasi secara ketat isolasi apabila dinyanyikan positif Covid-19," ucapnya di dampingi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Suharyanto, dan Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta, saat melakukan kunjungan di Posko PPKM Mikro.
Advertisement
Hadi mengatakan, Kampung Tangguh yang berbasis RT/RW ini kondisinya sudah menjadi wilayah hijau, sehingga fungsi tenaga tracing dari Babinsa dan Babinkamtibmas, termasuk unsur dari desa tetap melaksanakan tugas sebagaimana mestinya yaitu hanya sebagai petugas Protokol Kesehatan (Prokes).
"Setiap saya lihat tadi setiap tamu yang masuk pun harus ditegur apabila tidak menggunakan masker, tapi di sini sudah menggunakan masker jadi tidak ada yang ditegur, tinggal di awasi saja," ucap Hadi Tjahjanto.
Selain itu, Hadi kembali menegaskan untuk tetap mempertahankan dan menjaga zona hijau ini, diimbau warga untuk tetap melaksanakan prokes dengan ketat.
"Sesuai laporan dari ibu Gubernur, di Jawa Timur ini yang masuk zona merah ada 210 RT, dan saya sudah perintahkan kepada Pangdam termasuk koordinasi dengan bapak Kapolda untuk terus membombardir 210 RT tersebut," ujarnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Libatkan Seluruh Komponen
Panglima Hadi mengajak seluruh komponen yang terlibat dalam Satgas Covid-19 dari TNI, Polri, tenaga medis dan pemerintah daerah maupun provinsi untum melakukan pelacakan, melakukan isolasi, kemudian memperketat dengan melaksanakan pembatas sosial dan tentunya dari pemerintah daerah akan mengeluarkan peraturan untuk hal tersebut.
"Saya yakin 210 RT tersebut, dengan sistem Kampung Tangguh yang berbasis RT maupun RW ini bisa masuk menjadi wilayah hijau," ucapnya.
Advertisement