Liputan6.com, Jakarta - Operasi plastik jadi salah satu cara untuk membuat penampilan sesuai yang diidam-idamkan. Namun, tak sedikit orang yang kecewa akibat operasi tersebut, salah satunya terjadi pda Lyubov Laufer.
Perempuan berusia 45 tahun itu mengatakan hidupnya telah dihancurkan oleh operasi traumatis senilai Rp75 juta. Perempuan asal Novosibirsk, Rusia tengah itu mengatakan dia meminta ahli bedah plastik Rusia Tatyana Romanovskaya untuk melepas implan payudara setelah tujuh tahun dipakai karena peradangan.
Baca Juga
Advertisement
Namun, beberapa menit sebelum perawatan lipofilling - di mana lemak pasien digunakan memperbaiki bentuk payudara - dia mengklaim bahwa dia diberitahu kolega medis Rustam Kurmanbaev yang akan menggantikan Tatyana dalam operasi. Lyubov sempat menangis ketika diberi tahu tentang pergantian ahli bedah, walau akhirnya setuju untuk melanjutkan prosedur di mana lemak berlebih akan disuntikkan ke bokongnya.
Prosedur tersebut berlangsung selama lima jam dan terbangun dalam “rasa sakit yang luar biasa”. Ia membutuhkan oksigen karena dia menderita “kejang”. Ia juga merasa ngeri ketika melihat bentuk payudaranya dan takut menjalani kehidupan setelah operasi itu.
Semuanya membeku dalam diriku. Dan maafkan aku Kim Kardashian, tapi aku bangun dengan bokongku dengan ukuran yang menakutkan yang tidak pernah aku minta," kata dia.
"Bahkan dalam mimpi terburuk saya, saya tidak dapat memimpikan bokong seperti Kardashian di tubuh langsing saya."
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Dua Liter Lemak
Dia mengklaim dua liter lemak telah diambil dari berbagai tempat di tubuhnya dan sebagian besar disuntikkan ke bokongnya. Kembali di Moskow, dokter terkejut dengan kerusakan pada tubuhnya dengan "lubang dan terowongan" di bawah kulitnya yang terluka.
"Suamiku takut untuk memelukku," katanya. "Sepertinya perut saya robek menjadi dua, payudara saya menjadi miring, berbeda bentuk dan terdistorsi."
Ia merasa mengalami mimpi buruk. Yang terburuk adalah ukuran bokongnya. "Saya telah kehilangan segalanya, pekerjaan saya dan keluarga saya karena saya tidak bisa tidur di kamar yang sama dengan suami saya," kata dia lagi.
Ketika dia mengungkapkan ceritanya di media sosial, Dr Kurmanbaev menggugatnya di pengadilan Rusia - tetapi kalah. Kliniknya menolak mengomentari kasus tersebut.
Dia sekarang mengambil tindakan terhadap dokter melalui komite etik dari Perkumpulan Ahli Bedah Plastik Rusia di tengah ditemukannya "banyak kesalahan" dalam operasi tersebut.
Advertisement