Liputan6.com, Jakarta - Peruri menyerahkan bantuan untuk korban bencana banjir yang melanda Kabupaten Karawang bertempat di Markas Komando Distrik Militer (Makodim) 0604 Karawang.
Bantuan Peruri diserahkan oleh Noneng Suangsih, Kepala Divisi Pengamanan Peruri dan diterima oleh Dandim 0604 Karawang, Letkol Inf. Medi Hariyo Wibowo yang disaksikan oleh Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana. Penyaluran bantuan akan dikoordinasi oleh Kodim 0604 Karawang kepada para korban.
Advertisement
Bantuan yang diserahkan Peruri berupa makanan dan minuman seperti beras, mie instan serta air minum dalam kemasan serta kebutuhan bayi dan wanita.
Jenis bantuan yang disalurkan Peruri adalah barang-barang yang memang dibutuhkan para korban banjir, sesuai informasi yang Peruri terima dari Kodim 0604 Karawang.
Tingginya intensitas hujan selama beberapa hari terakhir, menyebabkan beberapa wilayah di Kabupaten Karawang terendam banjir dan setidaknya terdapat 27 desa dari 16 kecamatan terdampak akibat bencana tersebut.
“Banyaknya orang yang mengungsi dan terbatasnya akses transportasi, membuat para korban kesulitan untuk mendapatkan kebutuhan pokok seperti makanan, minuman dan kebutuhan lainnya. Bantuan dari Peruri diharapkan dapat meringankan beban para korban akibat banjir,” kata Noneng, Kamis (11/2/2021)
Peruri sebagai salah satu BUMN selalu turut berperan aktif dalam memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena bencana. Hal tersebut merupakan bentuk kepedulian dan ketulusan Peruri kepada masyarakat dan negeri untuk dapat segera pulih serta bangkit dari masa masa sulit.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Banjir di Karawang Meluas, Ribuan Orang Mengungsi
Banjir di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, meluas ke puluhan desa dari 16 kecamatan. Banjir yang sudah terjadi sepekan terakhir itu membuat 7.397 orang mengungsi.
Dalam laporan Pusat Pengendalian dan Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Jabar pada Senin pukul 21.00 WIB, banjir meluas ke enam kecamatan dari sebelumnya 10 kecamatan.
Ke-6 kecamatan yakni Kecamatan Kotabaru, Kecamatan Banyuasri, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kecamatan Batujaya, Kecamatan Cilebar, dan Kecamatan Pakisjaya.
Banjir terparah tercatat di Kecamatan Cikampek tepatnya di Desa Dawuan Tengah dengan jumlah kepala keluarga (KK) terdampak mencapai 1.662 atau 3.453 jiwa. Jumlah pengungsi sebanyak 3.453 jiwa. Adapun ketinggian air berkisar 40-150 cm.
Selain itu, di Kecamatan Telukjambe Barat tepatnya di Desa Karangligar. Terdapat 708 kepala keluarga (KK) atau 2.098 jiwa terdampak banjir. Adapun ketinggian air mencapai 20-150 cm.
Total jumlah warga terdampak banjir di Karawang mencapai 10.963 KK atau 31.928 jiwa. Sedangkan rumah yang terdampak sebanyak 8.011, 12 rumah ibadah, 8 sekolah, dan 410 hektare sawah.
"Jumlah pengungsi 3.225 KK atau 7.397 jiwa," kata Manajer Pusdalops PB BPBD Jabar Budi Budiman Wahyu dalam keterangannya yang dikutip Selasa (9/2/2021).
Banjir di Karawang dipicu hujan dengan intensitas sedang dan dikarenakan limpasan dari aliran Sungai Ciherang. BPBD Karawang menurunkan tim kaji cepat bersama aparatur dan melakukan evakuasi warga yang terdampak.
Advertisement