Warga keturunan Tionghoa sembahyang malam Tahun Baru Imlek 2572 di klenteng kawasan Petak Sembilan, Glodok, Jakarta, Kamis (11/2/2021). Berbeda pada tahun sebelumnya, sembahyang malam Imlek kali ini dibatasi hingga pukul 18.00 WIB. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Suasana saat warga keturunan Tionghoa sembahyang malam Tahun Baru Imlek 2572 di klenteng kawasan Petak Sembilan, Glodok, Jakarta, Kamis (11/2/2021). Pembatasan waktu sembahyang malam Imlek kali ini sebagai langkah mencegah penyebaran COVID-19. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Warga keturunan Tionghoa antre untuk melaksanakan sembahyang malam Tahun Baru Imlek 2572 di klenteng kawasan Petak Sembilan, Glodok, Jakarta, Kamis (11/2/2021). Pihak klenteng membatasi jumlah umat yang ingin sembahyang maksimal 50 persen. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Warga keturunan Tionghoa sembahyang malam Tahun Baru Imlek 2572 di luar klenteng kawasan Petak Sembilan, Glodok, Jakarta, Kamis (11/2/2021). Pihak klenteng juga memberikan sistem nomor antrean pada sembahyang malam Imlek kali ini. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Suasana saat warga keturunan Tionghoa sembahyang malam Tahun Baru Imlek 2572 di klenteng kawasan Petak Sembilan, Glodok, Jakarta, Kamis (11/2/2021). Berbeda pada tahun sebelumnya, sembahyang malam Imlek kali ini dibatasi hingga pukul 18.00 WIB. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Warga keturunan Tionghoas membawa patung simbol kerbau logam yang merupakan shio Tahun Baru Imlek 2572 di klenteng kawasan Petak Sembilan, Glodok, Jakarta, Kamis (11/2/2021). Pembatasan waktu sembahyang malam Imlek kali ini sebagai langkah mencegah penyebaran COVID-19. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Warga keturunan Tionghoa sembahyang malam Tahun Baru Imlek 2572 di klenteng kawasan Petak Sembilan, Glodok, Jakarta, Kamis (11/2/2021). Pihak klenteng membatasi jumlah umat yang ingin sembahyang maksimal 50 persen. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Warga keturunan Tionghoa mengenakan faceshield dan masker saat sembahyang malam Tahun Baru Imlek 2572 di klenteng kawasan Petak Sembilan, Glodok, Jakarta, Kamis (11/2/2021). Pihak klenteng juga memberikan sistem nomor antrean pada sembahyang malam Imlek kali ini. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Warga keturunan Tionghoa menyalakan hio saat sembahyang malam Tahun Baru Imlek 2572 di klenteng kawasan Petak Sembilan, Glodok, Jakarta, Kamis (11/2/2021). Berbeda pada tahun sebelumnya, sembahyang malam Imlek kali ini dibatasi hingga pukul 18.00 WIB. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Warga keturunan Tionghoa menyalakan lilin saat sembahyang malam Tahun Baru Imlek 2572 di klenteng kawasan Petak Sembilan, Glodok, Jakarta, Kamis (11/2/2021). Pembatasan waktu sembahyang malam Imlek kali ini sebagai langkah mencegah penyebaran COVID-19. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Suasana saat warga keturunan Tionghoa sembahyang malam Tahun Baru Imlek 2572 di klenteng kawasan Petak Sembilan, Glodok, Jakarta, Kamis (11/2/2021). Pihak klenteng membatasi jumlah umat yang ingin sembahyang maksimal 50 persen. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Warga keturunan Tionghoa sembahyang malam Tahun Baru Imlek 2572 di klenteng kawasan Petak Sembilan, Glodok, Jakarta, Kamis (11/2/2021). Pihak klenteng juga memberikan sistem nomor antrean pada sembahyang malam Imlek kali ini. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Warga keturunan Tionghoa sembahyang malam Tahun Baru Imlek 2572 di klenteng kawasan Petak Sembilan, Glodok, Jakarta, Kamis (11/2/2021). Berbeda pada tahun sebelumnya, sembahyang malam Imlek kali ini dibatasi hingga pukul 18.00 WIB. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)