Survei: Warga Nilai Perhatian Pemprov Banten Terkait Covid-19 Cukup Besar

Sebanyak 79,1 persen responden menilai bahwa perhatian Pemprov Banten terkait Covid-19 cukup besar.

oleh Ika Defianti diperbarui 11 Feb 2021, 22:44 WIB
Petugas medis mengambil sampel darah saat screening test virus corona COVID-19 di Pasar Modern BSD, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (21/4/2020). Screening test pendeteksi dini tersebut dilakukan di 12 lokasi di Tangerang Selatan untuk menanggulangi COVID-19. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Liputan6.com, Jakarta - Hasil survei Lembaga Dimensi Research & Consulting menyatakan bahwa mayoritas warga Banten mengakui kinerja Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten dalam menanggulangi pandemi Covid-19.

Hal tersebut berdasarkan survei yang dilakukan pada tanggal 25-31 Januari 2021 dengan mewawancarai 440 responden yang berumur 17 tahun atau lebih atau yang sudah menikah.

Lalu, sampel dipilih secara acak bertingkat dan terdistribusi secara proporsional di seluruh kabupaten/kota. Margin of error kurang lebih 4,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Direktur Riset Mohalli Ahmad menyatakan, saat ini Pemprov Banten masih terus mencatat penambahan kasus positif Covid-19 dan penanganan terus dilakukan.

"Terbukti terdapat sebanyak 79,1 persen publik yang menilai perhatian terkait Covid-19 sejauh ini cukup besar," kata Mohalli dalam keterangan pers, Kamis (11/2/2021).

Sedangkan sisanya 18,4 persen menyatakan perhatian Pemprov sangat kecil. Kata dia, hal tersebut berdasarkan langkah dan kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam menanggulangi pandemi Covid-19.

Mulai dari penerapan protokol kesehatan, pelacakan kasus, pemberlakuan PSBB, hingga pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

"Mengenai kebijakan PSBB, misalnya. Publik tidak hanya aware dengan kebijakan tersebut melainkan juga memberi sikap dukungan," ucap dia.

 

Load More

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Strategi Berhasil

Warga berjalan melintasi mural bertema COVID-19 di kawasan Tanah Tinggi, Tangerang, Banten, Rabu (20/1/2020). Kegiatan ini dalam rangka mensosialisasikan bahaya penyebaran COVID-19 kepada warga pengguna jalan umum. (merdeka.com/Arie Basuki)

Sementara itu, Mohalli menyatakan pihaknya menyatakan sebanyak 54,1 persen responden menilai strategi penanganan pencegahan berhasil.

"Namun begitu, terdapat 33,4 persen yang menjawab biasa saja, 7,6 persen menyatakan tidak berhasil, dan 3 persen sisanya tidak menjawab," jelasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya