Liputan6.com, Jakarta - Anda jadi salah satu yang tengah berjuang melawan kondisi kulit berjerawat? Perubahan hormon akibat tingkat stres dan fenomena maskne yang muncul saat pandemi telah berulang kali disebut sebagai biang kerok masalah kulit satu ini.
Perjalanan menemukan rangkaian skincare yang secara efektif meredam kondisi kulit ini pun tak bisa dikatakan mudah. Di antara sekian banyak opsi, Liputan6.com telah berkesempatan mencoba rangkaian terbaru AcneAct Witch Hazel Series dari ERHA.
Dalam keterangan resminya, skincare series ini memanfaatkan ekstrak Witch Hazel sebagai kandungan utama yang berfungsi membantu mengurangi pembengkakan akibat jerawat, memperbaiki kulit yang rusak, dan melawan bakteri.
Baca Juga
Advertisement
Kandungan di semua produk ini pH balance dan telah teruji non-comedogenic, serta non-acnegenic yang diklaim tak mendorong pembentukan mikrokomedo, serta jerawat. Rangkaiannya terdiri dari facial wash, acne blemish toner, pore minimizing toner, dan acne calming gel.
Witch Hazel & BHA Gentle Acne Facial Wash merupakan sabun pembersih wajah non-SLS dan oil-free. Kandungan ekstrak Witch Hazel dalam produk ini berfungsi sebagai astrigent yang membantu menyamarkan tampilan pori dan menenangkan kemerahan yang disebabkan jerawat.
Selain itu Salicylic Acid (BHA) sebagai antibakteri yang menghambat pertumbuhan bakteri penyebab jerawat dan mengangkat sel kulit mati, serta mengurangi micro comedones pada kulit. Terdapat pula D-panthenol yang bekerja sebagai humektan guna membantu menghidrasi kulit dan menenangkan kulit yang terinflamasi akibat jerawat.
Witch Hazel & Chamomile Acne Blemish Toner disebut cocok bagi Anda yang memiliki kulit kemerahan dan berjerawat. Pasalnya, kandungan ekstrak Witch Hazel, D-panthenol, dan Allantoin berfungsi mengatasi, meredakan, dan menenangkan kemerahan atau inflamasi akibat jerawat.
Zinc Gluconate dan Salicylic Acid (BHA) juga berfunsgi sebagai sebum regulator, sekaligus antibakteri yang menghambat pertumbuhan bakteri penyebab jerawat. Juga, mild exfoliating agent untuk mengangkat sel kulit mati dan mengurangi microcomedones pada kulit. Toner ini juga punya efek melembapkan karena dilengkapi ekstrak kamomil.
Lalu, ada pula Witch Hazel & Zinc Gluconate Pore Minimizing Toner yang membantu menyamarkan tampilan pori kulit dengan kandungan ekstrak Witch Hazel dan Zinc Gluconate. Diperkaya juga dengan Niacinamide dan D-panthenol sebagai sebum regulator sehingga mengurangi produksi sebum berlebih, dan berperan sebagai moisturizing agent yang melembapkan kulit.
Toner ini juga mengandung Salicylic Acid (BHA) sebagai antibakteri yang menghambat pertumbuhan bakteri penyebab jerawat dan exfoliating agent untuk mengangkat sel kulit mati, serta mengurangi microcomedones pada kulit.
Witch Hazel & Lavender Acne Calming Gel merupakan pelembap dengan kandungan ekstrak Witch Hazel untuk mengatasi inflamasi atau iritasi ringan akibat jerawat, membantu mengecilkan pori, dan membantu mengeringkan jerawat.
Soal harga, kedua toner berukuran 100 ml masing-masing dibanderol Rp112,3 ribu. Sementara facial wash seukuran 100 gram dihargai Rp102 ribu dan acne calming gel untuk ukuran yang sama dibanderol Rp132,9 ribu. Berikut review pemakaian rangkaian produk untuk kulit berjerawat tersebut.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Witch Hazel & BHA Gentle Acne Facial Wash
Kemasan
Sesuai janji di deskripsi, desain produk ini memang vibrant dengan aksen di bagian atas tube sebagaimana produk lain dalam rangkaiannya. Seolah itu jadi twist di desain dasarnya yang minimalis.
Walau dalam ukuran 100 gram, kemasannya tetap handy dan bentuk tube tentu memudahkan pemakaian, di samping menjaga produk tak terkontaminasi. Tutupnya pun bukan tipe yang sulit dibuka hanya dengan satu tangan.
Tektsur
Facial wash ini bertekstur gel. Menurut saya jenis gelnya bukan yang mudah tumpah, tapi juga bukan yang terlalu stay. Teksturnya membuat gerakan memutar sembari dipijat lembut saat mencuci wajah jadi lebih nyaman.
Pemakaian
Tak ada produksi busa berlebih selama seminggu saya rutin memakai produk ini saat cuci muka di pagi dan malam hari. Aromanya yang cenderung lembut pun menambah rasa nyaman selama beberapa detik memijat wajah secara lembut.
Teksturnya yang notabene gel tak membuat proses pembilasan jadi susah. Setelahnya pun tak ada sensasi kulit tertarik terlalu kencang atau kering. Kulit wajah justru terasa kenyal dan terhidrasi.
Advertisement
Acne Blemish dan Pore Minimizing Toner
Kemasan
Kesan playful juga hadir di kemasan duo toner dalam rangkaian skincare ini. Desainnya pun sangat khas ERHA, mulai dari ukuran sampai pemilihan botol berbentuk tabung. Fitur favorit saya tentunya pengait ekstra di bagian pembuka untuk mencegah cairan toner tumpah.
Tekstur
Acne blemish toner punya tekstur kental yang membuatnya mirip dengan essence. Sementara, pore minimizing toner cenderung lebih cair, bertekstur seperti toner pada umumnya dengan warna tak terlalu bening.
Perbedaan tekstur ini ternyata tak banyak berpengaruh dalam lama penyerapan produk. Keduanya cenderung cepat meresap, tanpa meninggalkan rasa lengket di kulit.
Pemakaian
Saya tipe pemakai skincare yang lebih suka pakai tangan karena menghindari banyak gesekan benda pada kulit. Karenanya saat memakai dua toner ini, saya tinggal tuang secukupnya ke telapak tangan dan memakai dengan cara menepuk-nepuk lembut ke seluruh bagian wajah.
Karena di hari pertama pakai masih ada sisa jerawat meradang, saya memilih acne blemish toner lebih dulu. Tak ada sensasi panas maupun perih, terutama di area berjerawat setelah memakai toner ini.
Setelah rutin dipakai pagi dan malam selama tiga hari, jerawat di pipi bagian kanan dan di area dahi saya sudah sepenuhnya kering. Karenanya, saya beralih ke pore minimizing toner dengan frekuensi pemakaian sama, yakni pagi dan malam hari.
Di hari ke-4 pakai, kulit di area yang tadinya berjerawat meradang sudah membaik, walau masih tertinggal sedikit nodanya. Jenis kulit saya sendiri kombinasi dengan kecenderungan berminyak di T zone.
Witch Hazel & Lavender Acne Calming Gel
Kemasan
Kurang lebih mirip dengan facial wash, yang membedakan hanya aksen warna di bagian atas botol. Bentuk tube-nya tentu membuat saya lebih merasa nyaman memakainya karena tahu tak ada kontaminasi kandungan.
Tekstur
Saya sebenarnya bukan penyuka pelembap dengan tekstur gel karena biasanya lebih susah menyerap atau jadi "luntur" saat berkeringat tak lama setelah diaplikasikan. Faktor lainnya karena cenderung lengket.
Tapi, tektur gel lebih padat di pelembap ini justru terasa sangat nyaman. Tak lama meresap, tak meninggalkan kesan lengket di kulit, dan seolah benar-benar mengunci hidrasi kulit.
Pemakaian
Berangkat dari saya yang notabene bukan penyuka pelembap bertekstur gel, saya mulai pakai produk ini dengan jumlah tak terlalu banyak untuk mengetes apakah lengket atau "luntur." Tapi, karena aman, seiring waktu, saya tambah secara bertahap sampai di jumlah biasa saya pakai pelembap.
Sensasi menenangkan kulit jadi yang paling saya rasakan selama seminggu pemakaian. Tampilan dewy pun selalu terlihat setiap kali selesai memakai produk ini, dan tak ada minyak berlebih di T zone wajah saya, termasuk saat bangun tidur.
Secara keseluruhan, setelah seminggu memakai rangkaian skincare ini, tak ada reaksi alergi dan saya pribadi suka dengan aromanya yang lembut. Jerawat tak muncul dan bekas jerawat di beberapa titik perlahan memudar.
Jangan lupa untuk membaca semua kandungan secara lengkap, tak hanya key ingredient, dalam pemakaian produk. Juga, biasakan patch test dengan memakainya di bagian belakang telinga. Bila tak ada reaksi alergi, setidaknya dalam 24 jam setelahnya, pemakaian bisa dilanjutkan sesuai petunjuk penggunaan.
Sebagai catatan tambahan, bagi Anda yang punya kondisi kulit tertentu, disarankan untuk mengonsultasikannya lebih dulu pada ahli dermatologi.
Advertisement