Liputan6.com, Jakarta PT PLN berhasil menyediakan layanan listrik di 39 Desa terpencil yang tersebar di Nusa Tenggara Timur (NTT). Langkah ini mendorong rasio desa berlistrik di NTT mencapai angka 95,47 persen.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur Agustinus Jatmiko mengatakan, dalam memasang listrik di desa tersebut, PLN menghadapi sejumlah tantangan diantaranya letak geografis yang menantang.
Advertisement
Namun dengan kerjakeras akhirnya PLN berhasil merealisasikan hadirnya listrik kepada 8.234 calon pelanggan yang tersebar di 39 Desa di NTT.
"Semoga dengan hadirnya listrik dapat meningkatkan roda perekonomian seperti UMKM, hasil laut, kerajinan, kios, pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat," tutur Jatmiko dalam keterangan resmi, ditulis Jumat (12/2/2021).
Untuk melistriki 39 desa tersebut, PLN membangun jaringan tegangan rendah (JTR) sepanjang 189,80 kilometer sirkuit (kms), jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 132,69 kms, dan Gardu sebanyak 44 buah dengan kapasitas daya 2200 kiloVolt Ampere (kVA).
Berdasarkan data per Desember 2020 Rasio Elektrifikasi (RE) di NTT sebesar 87,31 persen sementara untuk Rasio Desa Berlistrik (RDB) di NTT per Januari 2021 sudah mencapai 95,47 persen.
Saksikan Video Ini
Dulu Pakai Genset
Sebelum dilistriki oleh PLN, masyarakat di 39 desa tersebut hanya menikmati penerangan melalui generator set (genset). Dengan hadirnya listrik, kini warga bisa menikmati terang aliran listrik dengan harga yang murah dan aman.
"Sekarang sudah ada listrik dari PLN, kami dapat menggunakan listrik di siang hari untuk usaha kami seperti meubel dan membuat es batu sendiri sehingga hasil laut yang di dapat bisa bertahan lebih lama. Ini sungguh bermanfaat bagi kami dan menunjang perekonomian masyarakat," ujar salah satu warga Desa Nanga Bere, Kabupaten Manggarai Barat Blasius Juma, Blasius.
Apresiasi juga datang dari Kepala Desa Rana Kulan Kabupaten Manggarai Timur Rudolfus Ndate kepada PLN atas keberhasilannya menghadirkan listrik di desa mereka.
"Semoga dengan hadirnya listrik ditengah masyarakat ini, dapat kita manfaatkan untuk peningkatan ekonomi dan peningkatan waktu belajar anak-anak dalam situasi pandemik seperti saat ini," ungkap Rudolfus.
Advertisement