Sejarah Kue Keranjang dalam Perayaan Imlek!

Setiap kali perayaan tahun baru Cina atau di Indonesia disebut Imlek, bukan hanya ada kebersamaan bersama keluarga namun juga berbagai tradisinya. Seperti misalnya berbagai makanan khas Imlek yang punya banyak makna.

oleh Gilar Ramdhani pada 12 Feb 2021, 14:25 WIB
Kue keranjang yang dijual di kawasan Petak Sembilan, Jakarta, Senin (23/1). Biasanya kue keranjang ini dibungkus dengan plastik transparan, namun ada juga kue keranjang yang dibungkus menggunakan daun pisang. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta Setiap kali perayaan tahun baru Cina atau di Indonesia disebut Imlek, bukan hanya ada kebersamaan bersama keluarga namun juga berbagai tradisinya. Seperti misalnya berbagai makanan khas Imlek yang punya banyak makna.

Salah satu makanan khas Imlek yang pasti sudah banyak diketahui orang adalah kue keranjang. Kue keranjang atau disebut dalam bahasa Kanton Nian Gao, seperti dilansir dari Wikipedia, adalah kue dibuat dari beras ketan dan gula. Meski bisa dimakan sepanjang tahun, namun secara tradisional makanan lebih populer sebagai kudapan khas Perayaan Imlek.

Disebut kue keranjang di Indonesia, khususnya Jawa Timur, karena kue ini dibuat dalam keranjang-keranjang kecil. Kue keranjang memang dibuat manis, karena Nian Gao dalam dialek Hokkian, berarti kue manis.

Kue keranjang memiliki filosofi pembawa keberuntungan. Di Tiongkok terdapat kebiasaan dan kepercayaan bahwa menyantap kue keranjang lebih dulu di tahun baru Imlek sebelum makan makanan lain mampu menjadikan kehidupan manis dan beruntung sepanjang tahun.

Bukan hanya itu, sebutan Nian Gao dengan suku kata 'Nian' yang berarti 'lengket', pelafalannya mirip dengan kata 'tahun' dan kata 'Gao' yang diartikan sebagai 'tinggi', membuat kue ini memiliki makna filosofis peningkatan kemakmuran dan tingginya rezeki sepanjang tahun. Sehingga tidak mengherankan jika dulu orang-orang Tionghoa menumpuk banyak kue keranjang hingga tinggi dengan harapan rezeki mereka melimpah dan taraf hidup yang semakin menanjak.

 

Intip yuk bagaimana filosofi kue keranjang saat momen perayaan Imlek seperti sekarang ini.

Kue keranjang yang manis dan legit ini sangat pas jika dinikmati dengan minuman-minuman hangat seperti yang dilakukan oleh Chef Devina hermawan selalu minum jahe merah sujamer terutama di saat pandemi untuk menjaga daya tahan tubuh tetap aktif , bagi Chef Devina hermawan Jahe Merah Sujamer juga sebagai pelengkap kehangatan bersama keluarga.  

Chef Devina hermawan membagikan ceritanya di akun instagram pribadinya mengenai sensasi baru dalam menikmati kue keranjang kue khas imlek ini. Khasiat Bejo sujamer semakin menyempurnakan kehangatan imlek dengan kandungan 100 % susu dan 100 % jahe merah untuk menjaga daya tahan tubuh dimasa pandemi karena khasiat tidak bisa bohong.

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya