Liputan6.com, Wuhan - Ramai langkah manusia memadati jalan-jalan di pusat kota Wuhan di China minggu ini, ketika hendak melakukan persiapan terakhir untuk Tahun Baru Imlek 2021.
Wabah COVID-19 yang pertama kali muncul di Wuhan pada akhir 2019, mendorong pihak berwenang memberlakukan penghentian total seluruh aktivitas, antara akhir Januari dan awal April tahun lalu.
Baca Juga
Advertisement
Rumah sakit pun dibanjiri oleh orang sakit dan sekarat lantaran COVID-19, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (12/2/2021).
Jelang Tahun Baru Imlek, segalanya hampir kembali normal di Wuhan, yang sebagian besar telah bebas COVID-19 selama berbulan-bulan.
Oleh karenanya, banyak orang bergegas untuk membeli makanan dan dekorasi pada saat-saat terakhir untuk perayaan keluarga menjelang Tahun Kerbau, yang mana dimulai pada hari ini, Jumat (12/2).
"Saya merasa senang," kata Song Bo (33) yang bekerja di industri otomotif.
"Tahun lalu, kami hanya tinggal di rumah tanpa melakukan apa-apa atau tidur di rumah setiap hari. Tahun ini, meski kami masih harus memakai masker, jauh lebih baik."
Beberapa pemilik toko juga optimis kondisi akan semakin baik.
"Ketika kota ditutup, tidak ada seorang pun di jalan," kata Li Hong Gang, seorang penjual lentera di Wuhan.
"Sekarang, bisnis pulih dan saya puas dengan penjualan saya."
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak video pilihan di bawah ini:
Masih Dianggap Berat Bagi Sejumlah Orang
Namun bagi pedagang di pasar basah, seperti Wu Xiuhong, masih merasakan efek penutupan akibat COVID-19.
Wu yang menjual kacang, mengatakan bahwa pendapatannya telah turun setengah di tahun ini menjelang liburan Tahun Baru Imlek.
"Ini menyedihkan," tambahnya.
"Tahun ini terlalu buruk. Kami biasanya memiliki 10 staf, tetapi tahun ini kami dapat menangani toko hanya dengan empat orang staf saja."
Advertisement