Ahok Ungkap Tekanan karena Tionghoa Saat Dampingi Jokowi di DKI Tapi Selalu Dibela Mega

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok menyampaikan pengalamannya selama bersama PDIP saat menghadiri perayaan Imlek 2021 yang digelar DPP partai banteng moncong putih itu, Jumat (12/2/2021).

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 12 Feb 2021, 16:14 WIB
Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama memberikan keterangan usai menemui Presiden Joko Widodo di Istana, Jakarta, Senin (9/12/2019). Pertemuan tersebut Presiden meminta agar memperbaiki defisit neraca perdagangan kita di sektor petrokimia dan migas. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyampaikan pengalamannya selama bersama PDIP saat menghadiri perayaan Imlek 2021 yang digelar DPP partai banteng moncong putih itu, Jumat (12/2/2021). Pada perayaan Imlek ini, PDIP mengusung tema Imlekan Bareng Banteng.

Ahok menyampaikan terima kasih kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang secara konsisten memperjuangkan hak setiap anak bangsa, termasuk tionghoa. Ahok mengaku mengalami langsung dampak positif kebijakan Mega.

Pengalaman hidupnya itu pula yang menjadi alasannya memilih masuk menjadi anggota PDIP.

"PDI Perjuangan di bawah Ibu Megawati sebagai ketua umum ini sudah membuktikan PDI Perjuangan adalah rumah besar kaum nasionalis, dan juga memperjuangkan kepentingan anak bangsa tanpa membedakan suku, agama, ras dan antar golongan. Nah saya sendiri bukan hanya ngomong tapi ngalamin kan," kata Ahok, Jumat (12/2/2021).

Dia lalu menceritakan soal pengalamannya di Pilkada DKI Jakarta. Saat itu, dia mendengar kabar Joko Widodo atau Jokowi bukan hendak dipasangkan dengannya pada Pilgub DKI Jakarta 2012.

Ahok mengatakan, dia justru dianggap akan menurunkan elektabilitas seorang Jokowi.

"Karena saya keturunan Tionghoa, agama saya juga yang minoritas. Tapi Ibu Mega kan memutuskan tidak, Ibu Mega cari orang yang bisa kerja," kata pria yang ingin dipanggil BTP itu.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Diminta Mundur

Sama halnya pada Pilgub Jakarta berikutnya, BTP mengungkapkan, banyak pihak yang memaksanya mundur dari pencalonan.

"Banyak sekali orang minta saya mundur supaya saya tidak menganggu keharmonisan tanda kutip. Tapi Ibu Mega mengatakan saya memilih Ahok untuk maju karena dia bisa kerja dan terbukti. Dan itu yang dilakukan oleh Ibu, dan bukti konkrit Ibu Mega seorang negarawan. Dan PDI Perjuangan adalah tempat kita bisa bernaung untuk bisa berjuang bersama-sama untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," beber Ahok.

Oleh karena itu, baginya, PDIP adalah sahabat yang lebih dari saudara dalam memperjuangkan ideologi Pancasila.

"(Bahwa) Kita harus mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Jabatan enggak penting. Buat apa jadi ketua kalau tidak bisa memperjuangkan, mewujudkan ini semua? Itu yang saya pilih dan saya putuskan itu," kata Ahok.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya