Liputan6.com, Jakarta - Siapa bilang Hari Kasih Sayang semata identik dengan pengungkapan ekspresi pada sesama manusia? Mengelaborasi pemahamannya, bentuk kepedulian ini juga bisa ditunjukkan pada Bumi. Terlebih, menjelang Valentine, segudang bencana bertubi-tubi melanda Tanah Air, mulai dari banjir di berbagai daerah, hingga tanah longsor yang menelan korban.
Baca Juga
Advertisement
Bentuk kasih sayang pada Bumi ini nyatanya telah terwujud dalam ragam aksi, di mana Anda tentu bisa berperan dan berdaya dalam estafet kebaikan tersebut. Kabar baiknya, segudang aksi ini bisa dilakukan tanpa meninggalkan nyamannya rumah, mengingat pandemi masih berlangsung.
Menunjukkan kasih sayang pada orang lain, termasuk idola Anda, bahkan diri sendiri sembari menyelamatkan Bumi jadi salah satu opsi paling asyik. Gerakan yang difasilitasi Yayasan Alam Sehat Lestari (ASRI) ini memungkinkan Anda mengadopsi bibit pohon atas nama orang tertentu.
Prosedurnya dilakukan secara daring dengan lebih dulu mengakses laman alamsehatlestari.org/adopsi-bibit, kemudian mengisi form adopsi bibit. Tambahkan keterangan di kolom catatan untuk bercerita maksud adopsi bibit pohon yang Anda lakukan, dan pihak ASRI nantinya bakal mengirimkan foto, serta sertifikat adopsi bibit Anda.
Melestarikan ekosistem mangrove pun menjelma jadi bentuk kasih sayang lain pada ibu Bumi. Salah satunya dilakukan warga Kelurahan Manunharjo, Semarang, Jawa Tengah yang secara aktif bekerja sama dengan berbagai pihak dalam mendorong upaya tersebut.
Selain aksi menanam mangrove, mereka juga mendorong praktik budi daya ikan ramah lingkungan. Juga, mengaktifkan kembali tambak-tambak lama dengan teknologi semi intensif dan skala rumah tangga secara berkelanjutan.
Pencegahan banjir lekat dengan pengelolaan sampah. Tak semata membuang sampah secara konvensional, tapi sudah saatnya menormalkan kebiasaan memilah sampah. Sementara sampah organik bisa diolah kembali jadi kompos, sampah anorganik bisa disalurkan pada agen daur ulang.
Selain bank sampah, Anda juga bisa memanfaatkan jasa penjemputan sampah anorganik, seperti yang disediakan Armada Kemasan bagi warga Jabodetabek.
Di samping bisa langsung menjemput sampah ke rumah, mereka juga memiliki sejumlah titik daur ulang yang memungkinkan Anda mengirim sampah anorganik. Informasi lengkap tentang titik daur ulang ini bisa dilihat di akun Instagram mereka @armadakemasan.
Dorongan aksi menggunakan barang yang bisa dipakai berulang kali juga sudah nyaring disuarakan selama beberapa tahun ke belakang. Selain mengurangi beban Tempat Pembuangan Akhir (TPA), kebiasaan yang sangat mungkin dimulai dari diri sendiri ini juga menutup jarak antara produksi sampah dengan pengelolaannya.
Praktiknya bisa bermacam-macam, mulai dari mengganti tas belanja, membiasakan membawa botol minum, tempat makan, dan alat makan sendiri untuk mengurangi sampah plastik, serta kemasan pascakonsumsi, hingga memilih produk ramah lingkungan yang sifatnya lebih pribadi, seperti menspad.
Mencegah bencana iklim berdampak lebih jauh, hemat energi jadi dorongan lain yang sudah acap kali disuarakan. Sementara terus mulai mencari tahu tentang sumber energi terbarukan, mengemat penggunaan energi di rumah jadi langkah nyata yang bisa dilakukan sekarang.
Bisa dimulai dengan memastikan sirkulasi udara dan cahaya berlangsung baik, sehingga tak perlu menyalakan lampu di siang hari. Juga, mencabut semua alat elektronik saat tak digunakan, dan menggunakannya dalam jangka waktu masuk akal.
Karena traveling sudah jadi bagian gaya hidup kebanyakan orang dewasa ini, kendati lajunya tengah memelan akibat krisis kesehatan global, perilaku saat bepergian juga punya peran penting dalam menunjukkan kasih sayang pada Bumi. Terlebih, wisata alam jadi yang paling diminati sekarang.
Jangan mengintervensi ekosistem alam dengan meninggalkan sampah maupun mengganggu pohon maupun makhluk hidup lain di sana, dan biasakan mengadopsi prinsip pelancong yang bertanggung jawab. Nikmati alam dengan cara lebih bijak agar itu bisa Anda lihat dalam jangka waktu sangat lama.