Seorang Prajurit TNI Ditembak KKB di Intan Jaya Papua

Seorang prajurit TNI ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Intan Jaya, Papua, Jumat (12/2/2021).

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 12 Feb 2021, 18:08 WIB
Sejumlah senjata dan amunisi yang disita TNI dari kelompok separatis usai terlibat baku tembak di Intan Jaya, Papua. (dok TNI)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang prajurit TNI ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Intan Jaya, Papua, Jumat (12/2/2021). Hal itu dibenarkan oleh Panglima Kodam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono.

Prajurit yang ditembak KKB itu adalah Praka Hendra Sipayung yang tergabung dalam satuan tugas aparat teritorial (satgas apter) di Intan Jaya, Papua.

"Memang benar korban ditembak di kampung Mamba, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Jumat sekitar pukul 15.15 WIT," ungkap Yogo seperti dilansir Antara, Jumat.

Menurut dia, korban saat ini dirawat di Puskesmas Bilogai. Rencananya, evakuasi korban ke Timika tidak bisa dilakukan akibat cuaca buruk. Evakuasi Praka Hendra pun akan dilakukan pada Sabtu 13 Februari 2021.

Yogo sendiri mengaku belum mengetahui persis kronologi penembakan itu. Dia mengatakan, komunikasi ke wilayah Intan Jaya Papua cukup sulit.

"Kami masih menunggu laporan lengkap," ucap Yogo.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kronologi Versi Danrem

Danrem 173 PVB Brigjen TNI Iwan Setiawan secara terpisah menjelaskan, saat kejadian korban bersama rekannya sedang berbelanja di kios atau warung kecil yang letaknya di depan Kodim Persiapan Sugapa.

Tiba-tiba datang dua warga sipi yang mengendarai sepeda motor. Saat mendekati kios, keduanya langsung mengeluarkan senjata api dan menembak anggota.

Senjata api yang digunakan jenis laras pendek. Usai menembak, keduanya langsung melarikan diri ke arah berlawanan.

"Anggota sempat mengejar pelaku namun tidak berhasil menangkapnya," kata Iwan.

Praka Hendra Sipayung sendiri berasal dari Kodam Jaya.

Selama 2020 KKB tercatat melakukan 23 penembakan, penganiayaan, dan perampasan senjata api yang menewaskan 10 warga sipil dan tiga tentara.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya