Liputan6.com, Oxford - Universitas Oxford, Sabtu (13/2), melakukan penelitian untuk menilai keamanan dan respons kekebalan vaksin COVID-19 yang dikembangkannya dengan AstraZeneca Plc pada anak-anak untuk pertama kalinya.
Uji coba tahap tersebut, Reuters mengutip pernyataan universitas, akan menentukan apakah vaksin itu efektif untuk orang yang berusia antara 6 dan 17 tahun, demikian seperti dikutip dari VOA Indonesia, Minggu (14/2/2021).
Advertisement
Oxford mengatakan sekitar 300 relawan akan terdaftar dan inokulasi pertama diharapkan dilakukan pada bulan ini.
Vaksin COVID-19 Oxford dan AstraZeneca dua-dosis diharapkan menjadi 'vaksin untuk dunia' karena harganya lebih murah dan lebih mudah didistribusikan daripada beberapa vaksin pesaingnya.
AstraZeneca menargetkan produksi 3 miliar dosis vaksin COVID-19 tahun ini dan target produksi lebih dari 200 juta dosis per bulan hingga April.
Simak video pilihan berikut:
Update COVID-19 di Dunia Pasca Imlek, Akumulasi Kasus Global Naik 1 Juta
Pada kabar lain, sehari pasca hari raya Tahun Baru Imlek 12 Februari 2021, jumlah akumulasi kasus virus COVID-19 (13/2/2021) mengalami kenaikan.
Menurut data dari Worldometer, tercatat ada 108,724 juta kasus di seluruh dunia.
Dari data tersebut terlihat ada kenaikan 1 juta kasus dari akumulasi kemarin yang berjumlah 107 juta kasus.
Selain itu, berikut lima negara dengan kasus tertinggi:
1. Amerika: 28,1 juta
2. Inida: 10,8 juta
3. Brasil: 9,7 juta
4. Inggris: 4 juta
5. Rusia: 4 juta
Dari jumlah kasus COVID-19 tersebut, tercatat juga ada 2,3 juta orang yang meninggal.
Untuk jumlah yang sembuh adalah 80,7 juta orang.
Advertisement