Liputan6.com, Ambon - Kolesterol diperlukan bagi tubuh untuk proses metabolisme, membangun sel-sel baru, memproduksi vitamin D dan membentuk hormon. Namun kolesterol tinggi dapat menjadi akar dari berbagai penyakit serius, terutama penyakit kardiovaskuler.
Ketika mengetahui bahwa kadar kolesterol dalam tubuh terlampau tinggi, perlu waspada dan segera menurunkannya. Salah satu cara alami untuk menurunkan kolesterol tinggi adalah mengubah gaya hidup serta pola makan.
Baca Juga
Advertisement
"Apabila kadar kolesterol berlebih, akan terjadi penumpukan lapisan lemak di sepanjang pembuluh darah, jika kondisi ini terus berlangsung, kolesterol yang terus terakumulasi akan menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan memperberat kinerja jantung," kata dr Denny Jolanda Sp.PD., melalui Webinar Kesehatan, Jumat (12/02/2021) yang diselenggarakan Siloam Hospitals Ambon.
Denny mengatakan selain mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan dokter, ada beberapa cara alami yang dapat dilakukan untuk membuat kolesterol turun lebih cepat, yaitu:
Perbanyak Konsumsi Sayur dan Buah
Memperbanyak konsumsi sayur dan buah merupakan salah satu cara terbaik untuk mempercepat penurunan kadar kolesterol dalam tubuh. Hal ini karena kandungan serat dalam sayur dan buah dapat membantu turunkan kadar kolesterol jahat (LDL). Jumlah konsumsi sayur dan buah yang disarankan untuk menurunkan kolesterol adalah sekitar 500 gram setiap harinya.
Hindari Makanan Berlemak
Makanan berlemak merupakan musuh bagi pengidap kolesterol tinggi. Oleh karena itu, hindarilah konsumsi makanan berlemak, seperti goreng-gorengan. Sebagai gantinya, pilihlah makanan yang rendah lemak, seperti ikan, ayam, daging sapi tanpa lemak, putih telur, kacang-kacangan, tahu, dan tempe. Pastikan untuk tidak menggoreng makanan-makanan tersebut, ya.
Berolahraga
Jalani aktivitas gerak tubuh dengan melakukan olahraga agar membantu menurunkan kadar kolesterol. Olahraga teratur 4-6 kali/minggu selama 30-60 menit, dan hindari gaya hidup yang tidak aktif secara fisik.
Berhenti Merokok
Kebiasaan merokok dapat meningkatkan resiko terbentuknya plak kolesterol di pembuluh darah.
Namun, sebelum melakukan berbagai upaya untuk menurunkan kolesterol, Denny Jolanda mengingatkan, perlu mengetahui kadar kolesterol terlebih dahulu. "Apalagi kolesterol tinggi kerap tidak menimbulkan gejala yang berarti. Diperlukan pemeriksaan kesehatan secara rutin," imbuhnya.
Saksikan Video Pilihan Ini
Gejala Kolesterol dan Penanganannya
WHO mencatat kolesterol tinggi (dislipidemia) terjadi pada 37 persen pria. Sebanyak 35,9 perseb penduduk yang berusia di atas 15 tahun dengan kadar kolesterol abnormal (>200mg/dl).
Hal lain yang harus diingat, setiap tubuh manusia terdapat Aterosklerosis, yaitu penyempitan pembuluh darah yang terjadi karena asupan makanan dengan kolesterol tinggi dan lemak.
Ini akan berimbas ke berbagai jenis penyakit seperti di otak yang berakibat stroke, mata yang berpotensi mengalami kebutaan, ginjal akan menyebabkan gagal fungsi, serta jantung akan berpotensi mengidap penyakit jantung koroner.
Dr Denny Jolanda menjelaskan dislipidemia atau kolesterol tinggi sebenarnya tidak memiliki gejala yang jelas, namun gejalanya dapat dilihat dari kondisi yang khas, seperti nyeri dada dan tekanan darah tinggi.
Berikut tanda yang mungkin terjadi akibat kolesterol tinggi;
1. Leher terasa tegang, kadang-kadang sakit kepala - Karena penumpukan plak di pembuluh darah pada area leher.
2. Mudah lelah - Terjadi sebagai dampak dari munculnya plak di pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah berkurang ke jaringan tubuh.
3. Suka mengantuk - Kurangnya asupan aliran darah yang membawa oksigen ke otak.
4. Nyeri pada kaki - Penumpukan plak terjadi pada pembuluh darah di kaki akan menyebabkan rasa sakit atau nyeri.
5. Nyeri dada - Penumpukan plak pada pembuluh di jantung.6. Xanteplasma - Munculnya bentolan kecil padat pada bagian lipatan tubuh seperti siku, tumit, dan lutut. Juga dapat berupa noda berwarna kuning muda di ujung kelopak mata.
Adapun jenis kolesterol berdasarkan kandungan lipoprotein yang terkandung di dalamnya, yaitu:- Kolesterol jahat (Low-density lipoprotein/LDL) Optimal <100- Kolesterol baik (High-density lipoprotein/HDL) Rendah : <40Tinggi : >60- TrigliseridaNormal :150
Metode pengobatan dapat dilakukan melalui dua hal. Selain berolahraga dan mengatur pola makan, pengelolaan dengan obat yaitu beberapa jenis obat seperti Statin, asam fibrat, asam nikotinat, Ezetimibe, asam lemak omega 3. Pilihan obat tergantung dengan kondisi/masing-masing orang berbeda.
"Ubah gaya hidup menjadi lebih sehat lagi dan periksakan diri ke dokter untuk penanganan lebih lanjut," kata dr Denny Jolanda.
Advertisement