Temukan 3 Kasus COVID-19, Selandia Baru Lakukan Lockdown 3 Hari di Auckland

Selandia Baru juga melakukan pengujian untuk melihat apakah kasus baru COVID-19 ini terkait dengan varian baru yang lebih menular

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 15 Feb 2021, 09:35 WIB
Dua wanita yang mengenakan masker melintas di jalan Kota Auckland, Selandia Baru, Rabu (12/8/2020). Kota terbesar di Selandia Baru, Auckland, pada 12 Agustus 2020 kembali memberlakukan Siaga COVID-19 Level 3 selama tiga hari setelah empat kasus terkonfirmasi pada 11 Agustus 2020. (Xinhua/Li Qiaoq)

Liputan6.com, Auckland - Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern memberlakukan karantina wilayah atau lockdown selama tiga hari di Auckland, usai ditemukan tiga kasus COVID-19 baru pada Minggu, 14 Februari 2021, waktu setempat.

Ardern mengatakan, pembatasan kegiatan level tiga mengharuskan semua orang untuk tetap di rumah kecuali berbelanja kebutuhan esensial dan melakukan pekerjaan yang penting.

Tempat umum seperti perpustakaan, museum, bioskop, food court, gym, kolam renang, taman bermain, serta bisnis yang tidak bisa menjaga jarak fisik akan ditutup.

Dikutip dari CNA pada Senin (15/2/2021), tiga kasus infeksi virus corona baru itu merupakan yang pertama di Selandia Baru sejak 24 Januari, ketika seorang pelancong yang pulang ke sana dinyatakan positif usai meninggalkan karantina.

Mengutip The Guardian, pembatasan ini diumumkan usai temuan kasus COVID-19 dalam satu keluarga di Auckland, yang terdiri dari seorang ibu, ayah, dan putri mereka.

Sang ayah adalah seorang pedagang. Sementara sang ibu bekerja di bagian laundry LSG Sky Chefs, salah satu jasa penyediaan catering di pesawat terbesar di negara itu.

Putri mereka merupakan pelajar Sekolah Menengah Papatoetoe yang ditutup pada Senin dan Selasa. Lima guru dan 28 peserta didik dinyatakan sebagai kontak dekat, sementara pelajar dan guru-guru lain di dinyatakan diminta melakukan isolasi mandiri.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

 

Load More

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini


Lakukan Pengujian Genom

Orang-orang mengantre di depan sebuah pasar swalayan, Kota Auckland, Selandia Baru, Rabu (12/8/2020). Kota terbesar di Selandia Baru, Auckland, pada 12 Agustus 2020 kembali memberlakukan Siaga COVID-19 Level 3 selama tiga hari setelah empat kasus terkonfirmasi pada 11 Agustus 2020. (Xinhua/Wilson)

Ashley Bloomfield, Direktur Jenderal Kesehatan Selandia Baru mengatakan bahwa keluarga tersebut telah mengikuti prosedur yang benar dengan mengisolasi diri ketika mengalami gejala.

Chris Hipkins, Menteri Penanggulangan COVID-19 Selandia Baru, mengatakan bahwa pengujian genom juga dilakukan untuk melihat apakah virus corona yang menginfeksi keluarga itu, terkait dengan varian yang sangat menular.

"Kami mengumpulkan semua fakta secepat kami bisa, dan sistem yang bekerja pada kami di masa lalu benar-benar siap melakukannya lagi," kata Hipkins.

Ardern mengatakan mereka masih menunggu hasil tes, termasuk pengujian genom. Ia menyebut belum ada gambaran lengkap tentang wabah tersebut.

Ia mengatakan bahwa dirinya sadar ada dampak ekonomi dari pembatasan tersebut. Namun menurutnya, mereka juga sadar ada "biaya yang jauh lebih besar bagi seluruh perekonomian jika melakukan aksi yang salah."

Dia juga mengatakan bahwa masyarakat tak perlu panic buying. Ardern mengatakan bahwa supermarket dan pom bensin masih akan tetap buka. Selain itu, pertemuan dengan maksimal 10 orang bisa dilakukan, namun terbatas hanya untuk pernikahan dan pemakaman.


Infografis Lockdown Bukan Lagi Cara Utama Cegah Covid-19

Infografis Lockdown Bukan Lagi Cara Utama Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya