Nakal Abaikan Peringatan BMKG, 2 Perahu Nelayan Tenggelam di Perairan Gorontalo

Peringatan dini BMKG soal potensi gelombang tinggi ternyata tidak membuat para nelayan mengurungkan niatnya melaut.

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 15 Feb 2021, 19:00 WIB
Ilustrasi gelombang tinggi/istimewa (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Liputan6.com, Gorontalo - Peringatan dini potensi gelombang tinggi di perairan Provinsi Gorontalo yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) setempat, ternyata tidak membuat para nelayan mengurungkan niatnya melaut.

Akibatnya dua perahu yang ditumpangi 7 orang nelayan di sekitar perairan Teluk Tomini, Pulau Lahe, Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato, tenggelam diterjang gelombang tinggi, Minggu (14/2/2021). Gelombang tersebut datang secara tiba-tiba dan menghantam kapal mereka hingga terbalik.

Perahu bahkan tidak mampu mengendalikan gelombang laut karena datang bersama badai dan angin kencang. Beruntung ketujuh nelayan tersebut masih bisa menyelamatkan diri dengan cara berenang ke tepian pulau yang tidak jauh dari lokasi kecelakaan.

"Setelah mendapat informasi kami langsung bergerak ke lokasi kejadian," kata Kepala Bidang Penanggulangan Bencana (BPBD) Pohuwato, Iswan Gau.

Setibanya di lokasi, kata Iswan, pihaknya melihat ada dua perahu nelayan yang sudah terbalik dan rusak, bahkan salah satunya sudah tenggelam.

"Mereka berhasil selamat dan langsung kami evakuasi ke daratan menggunakan perahu karet," ujarnya.

Iswan mengimbau masyarakat, khususnya nelayan, agar mau mematuhi peringatan dan pemberitahuan dari BMKG. Menahan diri untuk tidak melaut dalam beberapa hari lebih baik, mengingat cuaca buruk masih terus melanda wilayah Pohuwato dan sekitarnya.

 

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak juga video pilihan berikut:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya