Liputan6.com, Jakarta - Beredar lagi di media sosial klaim terkait masker yang bisa menyebabkan kanker. Postingan ini ramai dibagikan sejak akhir bulan lalu.
Salah satunya yang dibagikan oleh akun bernama Ari Kampai Bin Anwar. Dia mempostingnya di Facebook pada 27 Januari 2021. Berikut isi postingannya:
Advertisement
"Apa lagi ya yang di impor dari China ya..virus sudah.. instalasi fasilitas pengobatan virusCorona untuk rumah sakit sudah.jarum suntik sudah.masker sudah,,detektor virus sudah.vaksin Corona sudah..
Oh iya ..nanti ada lagi di impor china.untuk pengobatan kanker paru paru beserta obat nya..Karana China sudah menyiapkan semua nya..China sudah tahu jika orang make masker monoton s lama setahun lebih orang bisa kena kanker paru-paru,, karena racun carbondioksida yang di hirup terus..
Susah juga sih.. pemerintah kita kiblat nya ke China..kalo tak ..tak bisa ngutang yang bayar oleh anak cucu penerus bangsa Indonesia ini."
Lalu benarkah pemakaian masker selama setahun bisa menyebabkan kanker?
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan menghubungi dr. Syafiq Basri Assegaff, MA. Ia menjelaskan klaim dalam postingan tersebut tidak berdasar.
"Hoaks serupa disebarkan di AS sejak Juni 2020 lalu melalui Youtube dan disebarkan hingga ribuan kali. Faktanya CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS) dan juga Asosiasi Ahli Penyakit Paru-Paru AS menjelaskan bahwa masker tidak mengurangi kadar oksigen penggunanya," ujar dr. Syafiq yang juga pengajar di Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR saat dihubungi Cek Fakta Liputan6.com, Senin (15/2/2021).
"Justru kita harus selalu menggunakan masker untuk mencegah virus menular pada orang lain ataupun menulari kita," katanya menambahkan.
Selain itu Cek Fakta Liputan6.com juga meminta penjelasan dari dr. Muhamad Fajri Adda'i. Ia menjelaskan tidak ada bukti ilmiah yang menyebut pemakaian masker bisa memicu kanker.
"Hoaks jika ada yang mengklaim seperti itu. Justru dengan masker risiko penularan menurun hingga 70 persen berdasarkan penelitian," ujar dr Fajri, sapaan akrabnya saat dihubungi Cek Fakta Liputan6.com.
"Memakai masker sangat krusial, apalagi dengan pelaksanaan protokol kesehatan yang lain. Bahkan perkembangan mutasi virus yang mengancam membuat negara-negara Eropa dan AS merekomendasikan pemakaian masker lebih ketat lagi."
Studi soal masker bisa dilihat di link berikut ini...
Sementara penjelasan soal hoaks yang terkait dengan masker bisa dilihat di link ini...
Klaim seperti ini juga pernah ditulis Liputan6.com dalam artikel berjudul Cek Fakta: Hoaks Memakai Masker Bisa Memicu Kanker yang tayang 16 Oktober 2020.
Beberapa hoaks soal masker juga pernah ditulis dalam artikel ini, ini, dan ini...
Advertisement
Kesimpulan
Klaim yang menyebut masker bisa membuat kanker adalah tidak benar. Faktanya menurut studi memakai masker justru mengurangi risiko penularan covid-19.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement