3.000 Mahasiswa Ikuti Kelas Machine Learning hingga Android di Google Bangkit 2021

Selain Machine Learning, Google Bangkit 2021 akan menawarkan dua rangkaian kursus lain agar mahasiswa dapat lebih siap untuk memulai karier di bidang teknologi, yaitu pemrograman dengan pengembangan Android dan komputasi awan.

oleh M Hidayat diperbarui 16 Feb 2021, 08:00 WIB
Kantor pusat Google di Mountain View. Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza

Liputan6.com, Jakarta - Google menggelar program pengembangan karier yang dirancang melalui kemitraan dengan Dirjen Dikti Kemendikbud, Gojek, Tokopedia, dan Traveloka, yang bertajuk "Bangkit".

Program pelatihan Machine Learning pertama di Indonesia ini digelar pertama kalinya pada tahun lalu dan menarik antusiasme yang tinggi. Karena itu, tahun ini Bangkit menambah kuota peserta hingga 3.000 mahasiswa secara nasional. Program ini ditawarkan melalui inisiatif Kampus Merdeka dari Kemendikbud.

"Bahkan sebelum memulai Bangkit yang pertama pada tahun 2020, kami ditantang Menteri Nadiem Makarim untuk memperbesar cakupan program ini dan membuatnya lebih inklusif," tutur Randy Jusuf, Managing Director Google Indonesia dalam keterangan tertulis.

"Pada akhirnya, walaupun kita semua mengalami tahun yang penuh ketidakpastian, sebanyak 219 atau 73 persen dari peserta berhasil menyelesaikan program," ujar Randi.

Lebih lanjut, dia menyebut banyak lulusan program Google Bangkit 2020 yang mengabarkan bahwa prospek mereka untuk mendapatkan pekerjaan menjadi lebih tingggi.

Oleh karena itulah, pihaknya saat ini memulai program Google Bangkit 2021 dengan kurikulum yang jauh lebih ambisius serta lebih terfokus, terpadu, dan menantang bagi 3.000 peserta. Kuota peserta ini sepuluh kali lipat lebih banyak daripada sebelumnya.

Selain Machine Learning, Google Bangkit 2021 menawarkan dua rangkaian kursus lain agar mahasiswa dapat lebih siap untuk memulai karier di bidang teknologi, yaitu pemrograman dengan pengembangan Android dan komputasi awan dengan fokus pada Google Cloud Platform.

Load More

Asah keterampilan

Dalam setiap rangkaian kelas, peserta mengasah keterampilan penting yang bermanfaat untuk mengembangkan karier di masa mendatang, seperti Design Thinking, Kepemimpinan, serta Keterampilan Komunikasi dan Presentasi.

Semua mahasiswa yang menyelesaikan program intensif ini berhak mendapatkan voucher ujian sertifikasi sesuai dengan rangkaian kursus masing-masing.

"Kami mengundang 3.000 pendaftar yang paling memenuhi syarat dan paling bermotivasi dari seluruh Indonesia. Mereka mewakili sekitar 250 universitas dari setiap sudut Indonesia, dan hanya setengahnya saja yang datang dari kota-kota terbesar," tutur William Florance, Asia Pacific Education Programs Lead di Google.

Selain itu, program Bangkit 2021 juga melibatkan partisipan perempuan tidak kurang dari 30 persen.

"Angka ini bahkan melebihi jumlah [partisipan perempuan] tahun lalu yang sudah sangat tinggi, yaitu 26 persen," kata William.

 


Kolaborasi dengan 15 perguruan tinggi

Bangkit 2021 berkolaborasi dengan 15 mitra perguruan tinggi dan mahasiswa yang terpilih memulai program pembelajaran mulai Februari 2021.

Di akhir semester, 15 proyek tim akan dipilih untuk pengembangan lebih lanjut, termasuk melalui hibah inkubasi dan dukungan dari perguruan tinggi yang ditunjuk.

Peserta yang menyelesaikan program akan memenuhi syarat untuk mendapatkan 20 SKS (apabila disetujui universitas peserta).

Kemudian setelah lulus dari program, peserta akan diundang ke sebuah bursa kerja virtual yang akan memberi mereka akses untuk mendapatkan kesempatan kerja eksklusif di perusahaan-perusahaan terkemuka Indonesia.

"Tahun ini, untuk mendukung ambisi Menteri [Pendidikan dan Kebudayaan] dalam menciptakan sistem pendidikan tinggi yang lebih inovatif, kami dengan senang hati membuka program University Innovation Fellows dari Stanford untuk Indonesia di bawah payung Bangkit," tutur William.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya