Liputan6.com, Jakarta - XL Axiata mengklaim telah membukukan laba bersih sebesar Rp 679 miliar di tengah kompetisi ketat industri telekomunikasi saat pandemi Covid-19.
Tidak hanya itu, jumlah pelanggan XL Axiata juga diklaim bertambah menjadi 57,89 juta. Angka ini meningkat dibandingkan kuartal sebelumnya sebanyak 56,88 juta pelanggan.
Advertisement
Perusahaan juga meraih peningkatan pendapatan layanan lebih dari 6 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
Layanan data berkontribusi 92 persen terhadap pendapatan XL Axiata lantaran penetrasi smartphone kini mencapai 89 persen dari keseluruhan pelanggan.
Berdasarkan keterangan resmi XL Axiata yang diterima Liputan6.com, rata-rata pendapatan per pelanggan (ARPU) kini meningkat dari Rp 35 ribu menjadi Rp 36 ribu.
Presiden Direktur XL Axiata Dian Siswarini mengatakan, sepanjang 2020 perusahaan berfokus menghadirkan keunggulan operasional untuk mendorong digitalisasi bisnis dengan menerapkan otomatisasi dan simplisitas.
"Pada saat yang sama, kami terus membangun kedekatan dengan pelanggan dengan memastikan kedua merek, yakni XL dan AXIS mencapai net promotor score yang kuat, melalui berbagai produk sesuai kebutuhan pelanggan. XL Axiata juga meningkatkan kualitas jaringan secara berkesinambungan," kata Dian, dalam keterangannya.
Trafik Data Meningkat
Laporan XL Axiata juga menyebut, beban operasional per akhir 2020 turun sebesar -15 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Hal ini didorong oleh berkurangnya beban infrastruktur sebesar -30 persen dibandingkan periode yang sama pada periode sebelumnya.
Interkoneksi dan beban langsung lainnya juga turun -25 persen dibanding periode yang sama dari periode lalu. Hal ini merupakan akibat dari penurunan trafik SMS dan voice.
Begitu juga dengan beban pemasaran yang turun -8 persen karena pergeseran pengeluaran yang kini lebih banyak di penggunaan saluran digital.
Dari sisi jaringan, trafik data sepanjang 2020 meningkat 47 persen, dari 3.320 Petabyte menjadi 4.890 Petabyte. Jika dihitung per kuartal, trafik di akhir kuartal keempat meningkat 8 persen. Hal ini didukung oleh jumlah pelanggan yang meningkat lebih dari 1 juta.
XL melihat, terjadi penurunan trafik penggunaan layanan 3G. Perusahaan mencatat, penggunaan jaringan 3G hanya 10 persen dari total trafik data. Hal ini membuat XL Axiata pun merealokasi kapasitas 3G ke 4G di sepanjang 2020.
Advertisement
Geber Fiberisasi
Pandemi Covid-19 tak membuat perusahaan berhenti membangun jaingan. Pasalnya hingga akhir 2020, XL Axiata telah memiliki lebih dari 144 ribu BTS. Jumlah ini meningkat 11 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Dari jumlah BTS di atas, 54.297 di antaranya merupakan BTS 4G yang melayani 458 kota/kabupaten di seluruh Indonesia.
Untuk mempersiapkan 5G, XL Axiata terus menggeber fiberisasi jaringan. Hal ini dilakukan untuk mendukung peningkatan kualitas jaringan data di tiap area guna memberikan kapasitas transport yang lebih besar.
Salah satu manfaat fiberisasi jaringan adalah menopang layanan live streaming lebih lancar.
(Tin/Why)