Liputan6.com, Jakarta Ketiak merupakan salah satu bagian tubuh yang paling banyak mengeluarkan keringat. Nggak cuma keringat, area ketiak juga mengeluarkan bau menyengat dan hal ini membuat orang jadi tak percaya diri.
Ketika hal ini terjadi, nggak sedikit orang menyarankan untuk menggunakan deodoran atau antiperspiran.
Advertisement
Yup, banyak orang beranggapan bahwa deodoran dan antiperspirant adalah nama yang dapat diganti untuk sebuah produk yang sama. Padahal kedua produk ini berbeda lho!
Jennifer Chwalek Dokter Kulit bersertifikat di Union Square Laser Dermatology di Manhattan, NY m, seperti dikutip laman Byrdie menjelaskan bahwa perbedaan utama deodoran adalah wewangian dan pengaruhnya untuk mengurangi bakteri penghasil bau. Sementara antiperspirant mengandung senyawa yang dapat menghentikan atau mengurangi keringat.
"Antiperspirant biasanya mengandung senyawa aluminium yang bila diserap, sementara akan memblokir kelenjar keringat dan mengurangi kelembapan," jelas Chawlek.
Lalu pertanyaannya sekarang, manakah pilihan terbaik, deodoran atau antiperspiran? Michele Green seorang dokter kulit bersertifikat yang berspesialisasi dalam dermatologi kosmetik di New York City memberikan penjelasan.
Menurut Green, deodorant paling baik digunakan bagi mereka yang peduli dengan bau badan. Yuk, jika kamu mau menghilangkan bau badan, pilihlah deodoran. Namun jika kamu khawatir keringat berlebih dan bau badan, pilihlah antiperspirant.
Maka dari itu, pilihlah produk yang memberikan perlindungan sesuai kebutuhanmu. Rekomendasinya, kamu bisa memilih deodoran yang memberikan perlindungan 24 jam dan membuatmu fresh sepanjang hari.
Sementara jika hari-harimu padat, pilihlah antiperspirant yang mengandung zat aktif alumunium karena dapat memberikan perlindungan hingga 48 jam dari keringat dan bau.
(*)