Liputan6.com, Jakarta- Total infeksi Virus Corona COVID-19 di seluruh dunia pada Selasa (16/2/2021) per pukul 08.40 WIB telah mencapai 109.134.308 kasus, dan 61.309.264 di antaranya telah dinyatakan sembuh berdasarkan COVID-19 Dashboard by the Center for Systems Science and Engineering (CSSE) at Johns Hopkins University.
Total 2.407.018 orang di dunia tercatat telah meninggal dunia akibat COVID-19, seperti dikutip dari gisanddata.maps.arcgis.com.
Advertisement
Data Johns Hopkins University juga menunjukkan bahwa India berada di posisi teratas untuk pasien pulih yaitu 10.621.220 lalu disusul Brasil sebanyak 8.821.887.
Infeksi di Amerika Serikat, negara dengan jumlah kasus COVID-19 terbesar di dunia, telah mencapai 27.692.652.
Negara Bagian New York mencatat jumlah pasien sembuh COVID-19 terbanyak di AS setelah California, yaitu 138.542 orang pulih.
India, Brasil, Inggris dan Rusia sekarang tercatat sebagai negara dengan kasus infeksi terbesar setelah AS.
India berada di posisi kedua dengan jumlah infeksi Virus Corona COVID-19 terbesar di dunia, sebanyak 10.916.589 kasus.
Selanjutnya, kasus COVID-19 terbesar ketiga di dunia tercatat di Brasil, yaitu 9.866.710 infeksi.
Inggris berada di posisi keempat di dunia untuk kasus COVID-19 terbanyak, dengan 4.059.694 infeksi dan 10.951 orang sembuh.
Rusia tercatat di posisi kelima untuk kasus Virus Corona terbanyak, memiliki 4.040.505 infeksi dan 3.567.189 orang sembuh.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Berikut Ini:
Irak Laporkan Kasus Pertama Varian Baru COVID-19
Dikutip dari CNN, Irak telah melaporkan kasus pertama terkait varian baru Virus Corona COVID-19 di wilayahnya.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Kesehatan Irak, Hassan Al Tamimi dalam konferensi pers di televisi pada Senin (15/2).
Menkes Hassan tidak merinci varian mana yang terdeteksi, atau berapa banyak kasus yang telah diidentifikasi, tetapi memperingatkan bahayanya di tengah "peningkatan infeksi yang luar biasa" di Irak.
Menurut Hassan, hasil tes laboratorium menunjukkan peningkatan yang luar biasa dalam jumlah infeksi dengan varian baru, termasuk sejumlah kasus pada anak-anak.
Pada Senin (15/2), Kementerian Kesehatan Irak melaporkan setidaknya 2.798 kasus baru COVID-19, menjadikan total infeksi di Irak sebanyak 646.650.
Irak pada Sabtu (13/2) telah mengumumkan serangkaian tindakan pembatasan "mengingat meningkatnya jumlah infeksi di antara warga negara," untuk menahan penyebaran Virus Corona, demikian menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh kabinet pemerintah Irak.
Pernyataan itu juga menuturkan bahwa negara tersebut akan memberlakukan jam malam penuh pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu setiap pekan mulai 18 Februari hingga 8 Maret.
Advertisement