Liputan6.com, Jakarta Bupati Jember terpilih Hendy Siswanto menjadi salah satu orang yang memiliki mobil taktis Maung versi sipil buatan PT Pindad (Persero).
Pembelian mobil karya anak bangsa ini dimaksudkan untuk memberi contoh bagi warga Jember dan masyarakat Indonesia dalam mendukung produk dalam negeri.
Advertisement
PT Pindad (Persero) mengirim satu unit mobil Maung dengan warna hitam sesuai pesanan ke Kantor Hendy Siswanto Center di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin.
"Saya membeli mobil tersebut untuk memberi contoh agar masyarakat Jember agar lebih cinta pada produk dalam negeri dan mobil itu dibeli dengan uang saya pribadi," kata Hendy seperti dikutip dari Antara, Selasa (16/2/2021)
Menurutnya, harga mobil tersebut relatif murah yakni sekitar Rp600 jutaan per unit.
Hendy menceritakan pengalamannya melintasi jalan yang rusak di beberapa pelosok di Jember selama masa kampanye beberapa waktu lalu.
"Untuk itu, saya membeli mobil Maung Pindad untuk mobil operasional karena dapat menembus daerah yang sulit diakses oleh kendaraan biasa, dimana kondisi geografis Jember berupa pegunungan dan bukit-bukit," kata mantan ASN Kementerian Perhubungan itu.
Ia mengaku siap mempromosikan mobil Maung Pindad tersebut agar laku di pasaran dan mengajak masyarakat lebih mencintai produk dalam negeri dengan membeli mobil nasional karya anak negeri.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kendaraan Taktis Maung Versi Sipil Meluncur Tahun Ini, Harganya Rp 600 Jutaan
Kendaraan taktis ringan Maung 4X4 buatan PT Pindad (Persero) yang awalnya diproduksi khusus untuk militer direncanakan akan rilis versi sipilnya pada tahun ini.
Direktur Utama PT Pindad (Persero), Abraham Mose menyampaikan bahwa Pindad berkomitmen masuk ke pasar komersil untuk kendaraan Maung versi sipil yang diperkirakan akan dirilis pada pertengahan tahun 2021.
"Progress saat ini sedang memasuki tahapan persiapan komersialisasi dengan mengundang berbagai mitra termasuk ahli otomotif dan kolektor untuk berdiskusi lebih lanjut," kata Abraham, Kamis (21/1/2021).
Tahapan perizinan untuk kendaraan versi sipil juga sedang dijajaki karena tentunya terdapat perbedaan dengan izin produksi kendaraan militer yang sudah didapatkan sebelumnya. Tahapan produksi Maung versi sipil juga akan melibatkan ekosistem industri otomotif di dalam negeri.
Spesifikasi Maung versi sipil tentunya akan berbeda dengan versi militer karena terdapat kelengkapan versi militer yang tidak akan digunakan dalam versi sipil, diantaranya bracket senjata, roll bar dan beberapa penyesuaian lainnya. Saat ini Pindad juga sedang melakukan tahap pengujian terhadap 10 pabrikan untuk dipilih mesin mana yang akan digunakan.
Maung versi sipil dibanderol mulai di kisaran harga Rp 600 juta-an, tergantung tipe dan kelengkapannya nanti.
Abraham Mose mengapresiasi tingginya antusiasme masyarakat dan media terhadap kendaraan Maung dari awal kemunculannya untuk versi militer hingga versi sipilnya nanti. Maung versi sipil akan menjadi kendaraan pertama produksi Pindad yang dirilis di pasar komersil.
Sistem pemesanan dan skema pembayaran akan disampaikan nanti setelah semua persiapan komersialisasi Maung rampung dilaksanakan, mengingat tingginya minat masyarakat tidak menutup kemungkinan akan dibuka sistem Pre-Order.
Pindad juga saat ini masih dalam tahap pemenuhan Kendaraan Taktis Ringan Maung versi militer yang dipesan oleh Kementerian pertahanan.
Sebanyak 40 unit Maung telah dikirim dan diserahterimakan oleh Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Prabowo Subianto kepada Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal TNI Andika Perkasa di Rapat Pimpinan (Rapim) Kementerian Pertahanan pada Rabu, 13 Januari 2021 lalu. 40 unit Maung tersebut merupakan tahap pertama dari 500 unit Maung yang dipesan Kemhan.
Advertisement