Liputan6.com, Washington, D.C. - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kini punya peluang untuk ikut pilpres AS 2024 usai lolos dari pemakzulan jilid 2. Basis pendukung Trump di Partai Republik juga masih kuat.
Apabila Trump dimakzulkan, maka ia akan dilarang memegang jabatan publik di masa depan. Hal itu sebetulnya jarang terjadi dalam sejarah AS.
Baca Juga
Advertisement
Baru ada tiga orang di sejarah AS yang tak boleh menjabat setelah dimakzulkan, yakni West Humphrey, Robert Archibald, dan Thomas Porteous yang dimakzulkan dan dilarang memegang jabatan, demikian laporan Vox yang dilansir Selasa (16/2/2021).
Tiga orang itu bukan mantan presiden, melainkan hakim. Apabila melihat situs resmi DPR AS, baru ada satu presiden yang dimakzulan, yakni Richard Nixon.
NPR menyebut ada pihak yang menilai Donald Trump bisa dilarang memegang jabatan karena melanggar Amandemen ke-14, yakni melakukan insureksi terhadap pemerintah. Namun, argumen itu sulit karena Trump tak terlibat langsung ke insureksi dan hanya dituduh melakukan provokasi.
"Itu bisa juga membutuhkan aksi hukum yang panjang di pengadilan federal dan menyeimbangkan Amandemen ke-14 dengan perlindungan kebebasan berbicara dari Amandemen Pertama," tulis NPR.
Kini, bola panas ada di tangan Partai Republik apakah mereka ingin menjadikan Trump sebagai capres di 2024.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Reaksi Trump Usai Lolos dari Pemakzulan
Pada 13 Februari 2021, mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyambut positif keputusan Senat yang meloloskannya dari pemakzulan. Mayoritas senator Partai Republik terbukti masih setia pada Trump.
Sebanyak 43 senator Partai Republik menyatakan Trump tidak bersalah. Alhasil, Trump lolos dari pemakzulan karena Partai Demokrat gagal meraih 2/3 suara.
Lewat pernyataan resmi, Donald Trump menyampaikan terima kasih pada tim pengacaranya, serta anggota Kongres yang mendukungnya.
"Saya pertama ingin berterima kasih pada tim pengacara yang berdedikasi dan pihak-pihak lain yang tanpa lelah menegakkan keadilan dan membela kebenaran. Rasa terima kasih saya yang mendalam juga diberikan kepada semua Senator Amerika Serikat dan anggota-anggota Kongres," ujar Trump dalam pernyataan yang dirilis pada Sabtu, 13 Februari 2021.
Surat itu disebar oleh putranya, Eric Trump, melalui Twitter.
Donald Trump kini menjadi presiden pertama dalam sejarah AS yang dua kali lolos pemakzulan.
Ia pun menyindir Partai Demokrat yang dianggap mendukung kerusuhan pada 2020, serta melakukan balas dendam politik dan cancel culture.
"Pada zaman kita satu partai politik di Amerika diberikan izin bebas untuk melemahkan aturan hukum, memfitnah penegak hukum, mendukung mobs, memaafkan perusuh, dan mengubah keadilan menjadi alat balas dendam politik, dan mempersekusi, mendaftarhitamkan, dan menekan orang-orang dan sudut pandang yang tak mereka setujui," kata Donald Trump.
Advertisement