Liputan6.com, Jakarta - Bank asal Korea Selatan, Kookmin Bank dikabarkan tengah mengincar salah satu lembaga keuangan Indonesia. Sebelumnya, Kookmin Bank telah mengakuisisi saham PT Bank Bukopin Tbk (BBKP).
Kali ini Kookmin Bank dikabarkan akan mengambilalih perusahaan multifinance, PT BFI Finance Tbk (BFIN). Saat dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Direktur Utama Bank KB Bukopin, Rivan Achmad Purwantono membantah kabar tersebut. Rivan mengatakan saat ini Kookmin telah memiliki dua perusahaan multifinance.
"Tidak (benar kabar beredar). Sampai saat ini belum ada rencana tersebut. Kami sudah memiliki dua multifinance” kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (16/2/2021).
Baca Juga
Advertisement
Rivan menuturkan, dua multifinance tersebut antara lain KB Kartu Kredit dari Kredit Plus dan Bukopin Finance.
Mengutip data RTI hingga penutupan sesi pertama, saham BBKP stagnan di posisi Rp 570 per saham. Saham BBKP sempat dibuka naik tipis 5 poin ke posisi 575 per saham.
Saham BBKP sempat berada di level tertinggi 590 dan terendah 560 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 14.517 kali dengan nilai transaksi Rp 96,5 miliar.
Adapun mengutip berbagai sumber, kabar akuisisi Kookmin Bank atas BFIN ini muncul di kalangan pasar sejak akhir pekan lalu.
Adapun pemegang saham KB Bukopin per 31 Januari 2021 antara lain Kookmin Bank Co Ltd sebesar 67 persen, PT Bosowa Corporindo sebesar 11,68 persen, masyarakat sebesar 21,32 persen.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Peroleh Restu OJK
Kookmin telah mendapatkan restu dari OJK untuk menjadi pemegang 67 persen saham Bukopin. Kookmin dikenal sebagai bank yang memiliki kekuatan bisnis pada segmen retail banking serta usaha kecil dan menengah (UKM) yang selama ini juga menjadi kekuatan Bukopin.
Pada tahun 2019, Kookmin menjadi bank komersial pertama yang menyalurkan kredit UMKM sebesar 103,3 triliun won atau setara Rp 1.308 triliun dan berhasil mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar pada segmen kredit UKM di Korea Selatan. Segmen ini juga yang menjadi daya tarik Kookmin terhadap Bukopin karena kemiripan dengan fokus dan kekuatan mereka di Korea dan bakal dikembangkan lebih luas di Asia Tenggara termasuk Indonesia.
Sebelumnya, Deputi Komisioner Humas dan Logistik OJK Anto Prabowo menyatakan, masuknya Kookmin sebagai pemegang saham pengendali menjadi dukungan positif bagi perkembangan Bukopin serta industri perbankan nasional. Hal ini diharapkan turut meningkatkan kontribusi dalam upaya pemulihan ekonomi.
Hingga saat ini, OJK telah melakukan optimalisasi berbagai kebijakan di industri jasa keuangan. "Penguatan peran sektor jasa keuangan (supply side) dengan berbagai stimulus bisa membantu mendorong kembali gerak roda perekonomian (demand side), dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang baik, sehingga dapat memulai tahapan pemulihan ekonomi nasional," ungkap Anto
Advertisement