Liputan6.com, Jakarta Nindy Ayunda akhirnya memberanikan diri melaporkan suaminya, Askara Parasady Harsono, karena telah melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Apalagi KDRT sudah diterima oleh Nindy Ayunda saat dirinya baru membina rumah tangga dengan Askara pada 2011.
Dijelaskan pemilik nama asli Anindia Yandirest Ayunda, selama ini dirinya selalu menutupi KDRT dari keluarga besarnya. Ia mau menyimpan sendiri masalah rumah tangganya meski tersiksa.
Baca Juga
Advertisement
"Urusan KDRT tadinya enggak mau saya bicarakan, saya ingin semuanya keep sendiri," kata Nindy Ayunda ketika ditemui di kantor Komnas Perempuan, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (16/2/2021).
"Tadinya selama 9 tahun saya tidak pernah menceritakan apapun itu bentuknya. Setiap saya dapat kekasaran atau betantem saya pasti kabur dari rumah, saya pergi nanti saya pulang sendiri," sambungnya
Pemahaman Agama
Sepengetahuan Nindy Ayunda, dalam agama dijelaskan bahwa harus menutupi permasalahan agar tak banyak diketahui orang lain. Apalagi sebagai artis, ia tak mau kehidupan rumah tangganya menjadi konsumsi publik.
"Dalam agama yang saya pahami, agama Islam tidak diperbolehkan untuk mengumbar aib rumah tangga di media sosial atau memperlihatkan lagi berantem di depan umum," kata Nindy Ayunda lagi.
Advertisement
Ke Rumah Orangtua
Namun Nindy Ayunda mulai tak tahan dengan kekerasan yang kerap dialaminya. Sampai akhirnya ia mengadu ke orangtuanya dan mendapatkan support untuk memperkarakan hal tersebut.
"Akhirnya tanggal 18 Desember (2020) saya pergi ke rumah ibu saya. Jadi pada tanggal 18 Desember, saya mendapatkan KDRT lagi yang terus menerus intensitasnya, ada percekcokan," kata Nindy.
Visum
Keluarga merasa tak terima setelah melihat luka-luka diwajah dan tubuh Nindy Ayunda. Mereka akhirnya menyarankan untuk visum dan melaporkannya ke polisi.
"Dia (ibu) nyuruh saya dan kakak saya untuk berangkat visum, hal itu lah yang membuat saya kuat," jelas Nindy.
Advertisement