Liputan6.com, Jakarta - Iran dan Turki sedang membuat terobosan dalam sektor pariwisata. Mereka merencanakan kerja sama dalam pariwisata yang dapat membuka jalan bagi perjalanan bebas paspor antarkedua negara.
Proposal tersebut akan dibahas secara rinci oleh otoritas pariwisata kedua negara, seperti dilansir dari laman Tehran Times, Selasa, 16 Februari 2021. Turki termasuk di antara 10 negara teratas kunjungan wisatawan Iran periode Maret 2019--Maret 2020. Hal itu berdasarkan data yang dikumpulkan Kementerian Warisan Budaya, Pariwisata, dan Kerajinan Iran.
Baca Juga
Advertisement
Beberapa pakar perjalanan Iran menekankan perlunya mencapai keseimbangan laju arus turis antara kedua negara. Mereka mengatakan Iran harus mencapai keseimbangan dengan Turki dalam pergerakan arus turis.
Tahun lalu, agen perjalanan Iran memperkenalkan rencana untuk menawarkan paket stimulus dan mengadakan tur sosialisasi untuk agen Turki. Selain itu, operator tur, jurnalis, dan influencer dalam upaya untuk menarik lebih banyak wisatawan dari negara tetangga.
“Iran akan mengatur tur pengenalan untuk sekitar 100 agen pariwisata Turki setelah resmi pembukaan kembali perbatasan bersama dan melanjutkan hubungan wisatawan,” kata Mehdi Rezaei, Sekretaris Konsorsium Turki di Asosiasi Agen Perjalanan Iran.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Turun Drastis
Sebelumnya, Iran sempat merencakan tur keluarga untuk agen perjalanan Turki dan media. Namun, tur tersebut ditunda lain waktu karena agenda tersebut berkaitan dengan awal pandemi corona Covid-19.
“Kita harus pergi ke jantung Turki dan memperkenalkan negara kita kepada mereka. Di Iran, ada tempat-tempat yang ingin dikunjungi orang Turki, seperti kuil di Neyshabour dan Kashan. Banyak orang Turki akrab dengan sastra dan penyair Iran, dan puisi Hafez terukir dalam kenangan mereka. Kita harus mengembangkan kapasitas ini," kata Mehdi.
Penyebaran virus corona Covid-19 telah menjerumuskan industri perjalanan dan pariwisata serta ekonomi di kancah global selama beberapa bulan terakhir. Hal itu menyebabkan maskapai penerbangan dan tingkat hunian hotel turun drastis daripada periode pertama beberapa tahun sebelumnya.
Advertisement