Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat dalam jangka pendek pada perdagangan saham Rabu, (17/2/2021).
Presiden Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, saat ini rentang konsolidasi IHSG telah berhasil digeser. Oleh karena itu, peluang kenaikan jangka pendek masih terlihat dalam pergerakan IHSG.
“Kuatnya fundamental ekonomi Indonesia ditunjang capital inflow secara year to date turut menjadi sentimen positif bagi pergerakan IHSG,” kata dia.
Baca Juga
Advertisement
William menuturkan, jika terjadi koreksi wajar para investor masih dapat memanfaatkan untuk akumulasi beli dengan target jangka pendek. “IHSG akan bergerak di 6.202-6.318,” kata dia.
Untuk pilihan saham, William memilih saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dan PT Kimia Farma Tbk (KAEF).
Sementara itu, Kepala Riset PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi memperkirakan IHSG akan melemah pada perdagangan Rabu pekan ini. IHSG akan bergerak di kisaran 6.234-6.303.
Lanjar memilih sejumlah saham yang dapat dicermati antara lain saham AALI, PT Astra International Tbk (ASII), JSMR, PT Ace Hardware Tbk (ACES), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), serta PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Penutupan IHSG pada 16 Januari 2021
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau hingga penutupan sesi kedua perdagangan saham Selasa, 16 Februari 2021.
Mengutip data RTI, IHSG naik 22,07 poin atau 0,35 persen ke posisi 6.292,39. Indeks saham LQ45 menguat 0,06 persen ke posisi 959,88. Sebagian besar indeks saham acuan kompak menghijau.
Pada Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.308,81 dan terendah 6.274,35. Sebanyak 236 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 247 saham melemah dan 155 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 1.351.327 kali dengan volume perdagangan 16,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 13,3 triliun. Investor asing jual saham Rp 246,56 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat terharap rupiah di kisaran 13.850.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau yang dipimpin sektor saham keuangan naik 0,83 persen, sektor saham pertanian mendaki 0,78 persen dan sektor saham perdagangan menanjak 0,61 persen.
Sementara itu, sektor saham konstruksi turun 0,85 persen dan sektor saham aneka industri turun 0,60 persen.
Saham-saham yang menjadi top gainers atau menguat tajam antara lain saham KPIG naik 34,31 persen ke posisi Rp 184 per saham, saham BNBA melonjak 24,67 persen ke posisi Rp 935 per saham, saham BANK naik 23,76 persen ke posisi Rp 1.120 per saham, saham EDGE menanjak 20 persen ke posisi Rp 21.900 per saham, dan saham ITIC meroket 18,85 persen ke posisi Rp 725 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan tajam atau top losers antara lain saham PLAN turun 9,89 persen, saham BLTZ tergelincir 7 persen, saham IMJS susut 6,91 persen, saham LPGI turun 6,9 persen, saham MPRO melemah 6,9 persen dan saham POLA merosot 6,86 persen.
Investor asing masih mencatatkan aksi beli di sejumlah saham antara lain saham BBCA sebanyak Rp 69,4 miliar, saham BBNI sebanyak Rp 67,5 miliar, saham UNVR sebanyak Rp 19,3 miliar, saham CPIN sebanyak Rp 12,5 miliar dan saham BTPS sebanyak Rp 6,8 miliar.
Sedangkan saham-saham yang dilepas investor asing antara lain saham ICBP sebanyak Rp 85,8 miliar, saham BMRI sebanyak Rp 81,8 miliar, saham ASII sebanyak Rp 56,9 miliar, saham BBRI sebanyak Rp 48,6 miliar, saham KPIG sebanyak Rp 33,9 miliar.
Bursa saham Asia cenderung menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng menanjak 1,9 persen, indeks saham Korea Selatan menguat 0,40 persen, indeks saham Thailand naik 0,28 persen, dan indeks saham Singapura bertambah 0,23 persen.
Advertisement