6 Fakta Menarik tentang Bangka yang Punya Pantai Berjuluk Pantai Surga

Bangka juga memiliki pantai berjuluk pantai surga, di manakah itu?

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Feb 2021, 09:03 WIB
Pantai Matras di Bangka (dok. Instagram @azanarfaizan/ https://www.instagram.com/p/BkWnmOzgWSO/?igshid=3rhrn1bndjuk / Melia Setiawati)

Liputan6.com, Jakarta - Bangka merupakan salah satu pulau terluas di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pusat kota pulau ini berada di Pangkal Pinang, sekaligus sebagai ibu kota provinsi. 

Pulau ini sebelumnya menjadi bagian dari Sumatera Selatan. Namun sejak 2000, Bangka berdiri menjadi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan berbagai potensi yang dimilikinya.

Bangka menyimpan sejuta pesona yang ditawarkan untuk wisatawan, mulai dari daerah penghasil timah hingga jajaran pantai yang indah. Seperti apa detailnya? Liputan6.com merangkum enam fakta di antaranya yang dikutip dari berbagai sumber, Selasa, 16 Februari 2021. 

1. Pantai Surga di Bangka 

Pantai Matras memiliki panjang mencapai tiga kilometer dan memiliki lebar sekitar 20--30 meter. Terletak di sebelah timur laut Pulau Bangka, tepatnya di Desa Sinar Baru, Kecamatan Sungailiat. Berkunjung ke Pantai Matras memerlukan waktu sekitar 30 menit atau 40 kilometer berkendara dari Kota Pangkal Pinang.

Pantai Matras menghadap langsung ke arah Laut China Selatan. Hamparan pasir putih yang terdapat di pantai ini, tampak berkilau seperti mutiara. Pepohonan kelapa dan air laut yang bening turut menyuguhkan pemandangan indah di pantai ini.

Tak heran jika Pantai Matras menjadi pantai terpopuler di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan banyak sekali orang maupun pengunjung menyebutnya sebagai Pantai Surga. Apalagi, ditambah dengan sebuah sungai air tawar yang bisa ditemukan di sekitar pantai.

Load More

Saksikanlah video pilihan di bawah ini:


2. Penghasil Timah Terbesar

(Foto: Liputan6.com)

Pulau Bangka sangat dikenal sebagai penghasil timah, bersama Belitung. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai produsen timah keempat terbesar di dunia, setelah Republik Rakyat Tiongkok, Amerika Latin, dan Peru.

Timah merupakan senyawa kimia yang banyak dimanfaatkan untuk produk-produk elektronik, otomotif, dan mesin-mesin lainnya. Karena pentingnya, timah menjadi komoditas penting. Uniknya, timah yang dihasilkan di Bangka ini merupakan bahan utama pembuatan gadget dan smartphone.

ilustrasi manfaat lada hitam/pexels

Selain dikenal sebagai penghasil timah, Bangka juga penghasil lada putih terbesar di dunia dengan nama Muntok White Pepper. Menurut data Badan Pusat Statistik, produksi lada di Bangka pada 2015 mencapai sembilan ton, lebih tinggi dari Belitung yang hanya tujuh ton biji lada.

Lada merupakan salah satu rempah yang digunakan sebagai campuran untuk memasak. Tanaman ini merupakan salah satu komoditas perdagangan dunia dan lebih dari 80 persen hasil lada Indonesia diekspor ke mancanegara.


4. Saksi Sejarah Kemerdekaan Indonesia

Ilustrasi Bendera Merah Putih Credit: unsplash.com/Nick

Bangka pernah menjadi saksi kemerdekaan Indonesia. Pulau ini menjadi tempat pengasingan Presiden Soekarno, presiden pertama Indonesia. Tempat pengasingan tersebut bernama Pesanggrahan Menumbing, berjarak sekitar tiga jam dari Kota Pangkal Pinang.

Sebelum menjadi tempat pengasingan Soekarno, rumah yang terletak di Muntok ini adalah tempat istirahat pegawai perusahan timah, Bank Tinwinning Bedriff, pada 1927-1930. Namun pada 22 Desember 1928--7 Juli 1949, tempat ini diubah menjadi rumah pengasingan Soekarno.

Pulau Bangka bukan hanya tempat pembuangan Soekarno, melainkan juga tempat perjuangan politik dan diplomasi internasional.

Pada Desember 1949, utusan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang dikenal Komisi Tiga Negara (KTN) menyerahkan pernyataan penyerahan kedaulatan oleh Belanda kepada Indonesia yang dihadiri pula oleh Bung Karno. Pertemuan tersebut berlangsung di gedung yang saat ini menjadi Museum Timah Indonesia. 


5. Pemakaman Tionghoa Terbesar di Indonesia

Pangkalpinang memiliki kompleks pemakaman etnis Tionghoa terbesar se-Asia Tenggara, yakni Pemakaman Sentosa. Konon salah satu makam tertua sempat dipugar pada tahun keempat pemerintahan Sungai Yat Sen. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Kompleks Pemakaman Tionghoa Sentosa merupakan pemakaman mewah warga Tionghoa Bangka yang sudah ada sejak 1935. Luas kuburan sekitar 27 hektare ini memiliki lebih dari 11.000 makam di dalamnya.

Setiap tahun, di pemakaman ini dilakukan tradisi Sembahyang Kubur atau Ceng Beng/Qing Ming. Setiap keluarga yang berada di perantauan akan kembali ke Bangka dan bersembahyang sebagai penghormatan kepada leluhurnya.


6. Makanan Khas Bangka

Ilustrasi Martabak Credit: freepik.com

Selain kaya akan timah dan tempat bersejarah, Bangka juga kaya akan kuliner yang istimewa dan variatif. Salah satu kuliner yang menjadi ciri khas Bangka adalah martabak bangka yang mudah ditemui di berbagai tempat di Nusantara. Di Bangka, martabak manis disebut Hok Lo Pan.

Martabak ini pertama kali diciptakan oleh orang-orang Hakka (Khek) Bangka. Dari situlah martabak dinamai dengan sebutan Hok Lo Pan yang berarti Kue Orang Hok Lo.

Ada beberapa perbedaan antara martabak Bangka dengan martabak dari daerah lain. Martabak bangka dikenal dengan adonannya yang tebal, lebih keras, gurih dan berwarna tua kecokelatan. Karena adonannya yang jauh lebih tebal, tekstur luar martabak bangka akan terlihat lebih berpori dan berserat. 

Selain martabak, ada juga makanan lain khas Bangka yakni lempah, hidangan berkuah yang biasanya terbuat dari bahan dasar makanan laut atau daging sapi. Masakan ini dibumbui rempah-rempah yang beraroma kuat. Dalam bahasa Bangka lempah disebut gangan.

Lempah kuning atau lempah nanas memiliki kuah berwarna kuning dengan potongan nanas. Lempah ini menggunakan ikan kakap merah atau tenggiri sebagai bahan dasarnya, dapat pula diganti dengan daging sapi. (Melia Setiawati)


Cara Aman Pesan Makanan via Online dari Covid-19

Infografis Cara Aman Pesan Makanan via Online dari Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya