Sudah Bayar Biaya Pencatatan, BEI Cabut Suspensi Saham PLAN dan NZIA

BEI buka suspensi saham PLAN dan NZIA setelah perseroan telah memenuhi kewajiban membayar annual listing fee atau biaya pencatatan saham dan denda.

oleh Agustina Melani diperbarui 17 Feb 2021, 08:24 WIB
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia Tbk (BEI) membuka penghentian sementara perdagangan efek (suspensi) dua emiten yaitu PT Planet Properindo Jaya Tbk (PLAN) dan PT Nusantara Almazia Tbk (NZIA) pada Selasa, 15 Februari 2021.

BEI buka suspensi efek PLAN dan NZIA setelah perseroan telah memenuhi kewajiban membayar annual listing fee atau biaya pencatatan saham dan denda.

PT Nusantara Almazia Tbk telah memenuhi kewajiban membayar annual listing fee (ALF) 2021 dan denda pada 15 Februari 2021 pukul 15.34 WIB.

BEI cabut suspensi efek NZIA di pasar reguler dan pasar tunai sejak sesi I perdagangan efek pada Selasa, 16 Februari 2021.

Selain itu, PT Planet Properindo Jaya Tbk juga telah memenuhi kewajiban membayar ALF 2021 dan denda pada 15 Februari 2021 pukul 11.44 WIB.

BEI juga telah mencabut penghentian sementara perdagangan efek PT Planet Properindo Jaya Tbk di pasar reguler dan pasar tunai serta waran seri I (PLAN-W) di seluruh pasar mulai sesi I perdagangan efek pada Selasa, 16 Februari 2021.

 

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Gerak Saham

Pergerakan saham pada layar elektronik pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/7/2020). IHSG pada perdagangan di BEI turun tajam karena pengumuman Gubernur DKI Anies Baswedan terkait dengan rencana penerapan PSBB secara ketat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Pada penutupan perdagangan saham kemarin, saham PLAN merosot 9,89 persen ke posisi Rp 164 per saham. Total frekuensi perdagangan 764 kali dengan nilai transaksi Rp 4,9 miliar.

Saham NZIA naik 1,86 persen ke posisi Rp 164 per saham. Total frekuensi perdagangan 87 kali dengan nilai transaksi Rp 21,5 juta.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya