Terawan: Vaksin Nusantara Bisa Diproduksi 10 Juta Dosis per Bulan

Inisiator Vaksin Nusantara Terawan Agus Putranto mengatakan, uji klinis fase 2 Vaksin Nusantara dilakukan secara terbuka.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 17 Feb 2021, 18:48 WIB
Menkes Terawan Agus Putranto memberikan keterangan usai menjenguk dua pasien positif terinfeksi Corona di RSPI Prof. DR. Saroso, Sunter, Jakarta, Senin (2/3/2020). Kedua pasien merupakan ibu (64) dan anak (31), kini mereka dirawat di ruangan khusus. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Inisiator Vaksin Nusantara Terawan Agus Putranto mengatakan, uji klinis fase 2 Vaksin Nusantara dilakukan secara terbuka. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Inisiator Vaksin Nusantara Terawan Agus Putranto mengatakan, uji klinis fase 2 Vaksin Nusantara dilakukan secara terbuka. Vaksin Covid-19 yang digagas pihaknya tersebut diklaim menjadi sebuah revolusi vaksin, di mana Vaksin Nusantara dibuat berdasarkan individual.

"Kita sangat berbahagia karena ini sangat terbuka dan menarik. Sebuah revolusi di dalam vaksin yang tadinya konservatif menjadi sebuah yang individual," kata Terawan, Selasa (16/2/2021).

Ikuti cerita dalam foto ini https://story.merdeka.com/2303605/volume-5

Mantan Menteri Kesehatan ini juga berharap Vaksin Nusantara nantinya bisa diproduksi secara massal bila dinyatakan lolos uji klinis di semua tahap. Hingga mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Bahkan dia menargetkan, Vaksin Nusantara bisa diproduksi hingga 10 juta dosis setiap bulannya. "Dan individual ternyata di kemudian hari bisa produk massalnya bisa mencapai 10 juta per bulan dan diperkirakan akan membuat kemandirian vaksin," ujarnya.

Menurut dia, bangsa Indonesia juga harus mampu dan mandiri dalam memproduksi vaksin Covid-19. Rumah Sakit Kariadi Semarang dijadikan sebagai lokasi penelitian uji klinis fase 2 Vaksin Nusantara.

Vaksin Covid-19 ini disebut-sebut menggunakan bahan serum darah dan antigen yang diambil dari setiap penerima vaksin.

Menurut mantan Tenaga Ahli Menteri Kesehatan, Andi, pengembangan Vaknus bermula dari perintah lisan Presiden Jokowi ke Terawan Agus Putrato saat masih menjabat sebagai Menteri Kesehatan.

“Waktu itu Pak Terawan diperintah Presiden Jokowi untuk mendapatkan menvaksin COVID-19 yang aman bagi anak – anak dan pasien COVID-19 yang punya penyakit penyerta,” katanya.

Andi memaparkan, Presiden Jokowi memberi perintah pada Agustus 2019 dan satu bulan kemudian Terawan membentuk tim untuk mengembangkan Vaknus.

“Seperti kita tahu, saat ini Vaknus sudah sampai uji klinis tahap kedua,” katanya.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Vaksin Buatan Anak Bangsa

Sebelumnya, untuk memastikan perkembangan uji klinis tahap kedua vaksin Covid 19 terbaru yang diberi nama vaksin Nusantara, Komisi IX DPR RI berkunjung ke RSUP dokter Kariadi Semarang. Vaksin buatan anak bangsa ini, hanya satu kali suntik dan berlaku untuk semua tanpa terkecuali, baik lansia, komorbid, penderita hipertensi, ataupun autoimun.

Kunjungan Komisi IX DPR ke RSUP dr Kariadi Semarang ini dipimpin langsung Wakil Ketua Komisi IX, Emanuel Melkiades Laka Lena. Kedatangan Komisi IX ini untuk memastikan perkembangan uji klinis tahap kedua vaksin Nusantara.

Wakil Ketua IX DPR Emanuel Melkiades Laka Lena menyambut baik adanya vaksin Covid-19 produk lokal ini. Oleh karena itu, dia berharap dengan adanya vaksin Nusantara bisa membantu pemerintah membebaskan wabah Covid-19 yang sudah hampir setahun di Indonesia. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya