Puluhan Juta Serangan Siber Sasar UMKM Indonesia Sepanjang 2020

Ada puluhan juta serangan siber yang menyasar pelaku bisnis di Indonesia sepanjang 2020.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 17 Feb 2021, 18:30 WIB
Indonesia Kena Serangan Siber, Pakar: Jangan Sepelekan Keamanan. (Doc: PCMag)

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 membuat berbagai kegiatan harus dilakukan secara online, termasuk kegiatan bisnis. Sayangnya karena hal tersebut, ada banyak serangan siber yang menyasar pelaku bisnis di Indonesia sepanjang 2020.

Hal ini tentu sangat membahayakan kelangsungan bisnis UMKM, padahal bagi Indonesia UMKM merupakan tulang punggung perekonomian negeri.

General Manager Kaspersky Asia Tenggara Yeo Siang Tiong, sektor UMKM di Asia Tenggara menjadi penopang beban yang diakibatkan pandemi. Teknologi pun menjadi kunci UMKM untuk bertahan hidup.

"Namun kami memahami bahwa pelaku siber bersembunyi di internet. Digitalisasi dengan mengutamakan keamanan siber selalu menjadi langkah terbaik dalam melindungi dan menjaga arus kas bisnis," kata Yeo, dalam acara Diskusi Mengenai Keamanan Siber untuk UMKM di Indonesia yang digelar online, Rabu (17/2/2021).

Territory Channel Manager Kaspersky untuk Indonesia, Dony Koesmandarin, memaparkan hasil laporan terbaru Kaspersky Security Network (KSN) yang menyebut, 3 dari 10 pengguna Kaspersky di Indonesia hampir terinfeksi ancaman yang ditularkan melalui web selama periode Januari-Desember 2020.

Dony mengatakan, selama 2020, produk Kaspersky mendeteksi 34,5 juta malware berbeda ditransmisikan melalui internet di Indonesia. Di mana, lebih dari 4,3 juta upaya serangan malware menargetkan pengguna bisnis.

Angka ini 51 persen lebih banyak dibanding insiden pada 2019 yang jumlahnya 2,8 juta insiden.


20 Juta Serangan Siber Serang UMKM

Jaringan internet dan situs pemerintah lumpuh akibat serangan siber di Venezuela (AFP)

Secara keseluruhan, laporan Kaspersky mencatat, produk Kaspersky mendeteksi 111,6 juta insiden lokal di komputer partisipan survei di Indonesia.

Di antara jumlah serangan tersebut, sebanyak 20,2 juta serangan ditargetkan terhadap pengguna bisnis Indonesia.

Secara total, 56,3 persen pengguna di Indonesia hampir terinfeksi ancaman lokal di tahun 2020.

"Meski terdapat sedikit penurunan ancaman lokal dan web tahun lalu, perlu dipahami bahwa 2020 merupakan tahun di mana seluruh aktivitas manusia dilakukan secara online. Ancaman terhadap individu sama berbahayanya dengan risiko serangan pada UMKM dan perusahaan," kata Dony.


Metode dan Jenis Ancaman Teratas

Antisipasi Beberaap Tipe Serangan Siber di Tahun 2021. foto: istimewa

Dony menyebut, salah satu alasan yang membuat tingginya angka serangan siber yang menarget bisnis adalah transaksi yang mayoritas dilakukan secara online. Belum lagi, tingkat kesadaran pelaku maupun pengguna bisnis yang masih rendah.

"Awareness-nya belum dapat, pelaku bisnis banyak yang tidak pertimbangkan aspek keamanan siber karena menganggap bisnis kecil tidak mungkin menjadi sasaran," kata Dony.

Padahal menurutnya, dalam aktivitas digital, pengguna perlu menyadari selalu ada kerentanan di dalamnya, termasuk kemungkinan serangan siber.

Dony lebih lanjut juga menjelaskan, serangan siber banyak menyasar bisnis UMKM dilakukan mayoritas melalui web browser. Menurutnya, para pengguna tidak menyangka bahwa browser yang belum diperbarui versinya bisa menyebabkan infeksi serangan.

Berikut adalah jenis ancaman web teratas yang terdeteksi di kawasan Asia Tenggara pada 2020:

- malware dalam lalu lintas web selama aktivitas pencarian

- mengunduh program tertentu secara tidak sengaja di internet

- mengunduh lampiran berbahaya dari layanan email online

- aktivitas ekstensi browser

- mengunduh komponen berbahaya dalan komunikasi yang dilakukan malware lain.

Metode serangan siber lain yang dilakukan adalah si penyerang menggunakan social engineering atau penipuan. Menurut Dony, dalam kasus social engineering, si penyerang tidak akan mendapatkan akses jika tidak diberikan oleh korban.

Oleh karenanya, ia menyarankan agar para pengguna tidak merespon tiap pesan atau email yang meminta kode OTP atau informasi kredensial lainnya.

 


Solusi dan Tips Kaspersky

Mengingat transformasi digital adalah cara paling aman untuk tetap membangun bisnis di masa pandemi, Kaspersky menawarkan solusi yang ramah anggaran untuk melindungi bisnis dari serangan siber.

Solusi yang dimaksud adalah Kaspersky Endpoint Detection and Response Optimum (KEDRO) untuk pelanggan yang baru maupun eksisting.

Selain itu, Kaspersky pun memberikan tips agar pelaku UMKM bisa membangun bisnis mereka dengan aman, antara lain:

- mengedukasi karyawan tentang kebiasaan online yang aman

- membuat backup file dan data penting

- melindungi seluruh perangkat dengan solusi antivirus

- menerapkan solusi keamanan siber yang tepat untuk tiap bisnis, baik yang terkait dengan perangkat keras atau pun software

(Tin/Isk)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya