Liputan6.com, Jakarta - Untuk menjaga berat badan yang ideal, kita biasanya diharuskan memperhatikan apa yang kita makan dan seberapa banyak kita berolahraga. Akan tetapi, ada beberapa orang yang berat badannya tidak naik dan badannya tidak bertambah gemuk meski makan banyak makanan yang mengandung lemak.
Hal ini sering membuat orang bertanya-tanya apa sebenarnya rahasia yang membuat mereka tetap langsing. Apakah ini tentang metabolisme atau justru hal lainnya?
Dikutip dari Times of India, 16 Februari 2021, setidaknya ada tiga faktor mengapa seseorang tak bisa gemuk walaupun sudah mengonsumsi makanan dalam jumlah banyak.
Baca Juga
Advertisement
1. Metabolisme
Metabolisme yang cepat bukan satu-satunya alasan. Jawaban atas pertanyaan ini cukup kompleks karena beberapa faktor berperan. Genetika, nutrisi, dan bahkan faktor perilaku ikut terlibat yang membantu orang langsing untuk menjaga berat badan mereka.
Selain itu, kebanyakan orang yang kelihatannya makan banyak di depan Anda sebenarnya makan sebanyak Anda. Hanya karena mereka makan di depan Anda, bukan berarti mereka doyan makan. Bisa jadi mereka hanya makan dua kali dalam sehari. Artinya, asupan kalori harian mereka tetap sama dengan Anda.
2. Aktif secara fisik
Faktor lain yang dapat membantu orang mempertahankan berat badan adalah tingkat aktivitas fisiknya. Di sini tetap aktif secara bukan berarti menghabiskan waktu berjam-jam di gym. Anda hanya perlu bergerak lebih banyak sepanjang hari atau bekerja rumah tangga.
Beberapa penelitian menunjukkan beberapa orang dipengaruhi secara genetik untuk menggerakkan tubuh mereka lebih dari yang lain. Hal itu bisa membantu mereka membakar sejumlah besar kalori dan menjaga berat badan yang sehat.
Selain itu, beberapa orang membakar lebih banyak kalori dengan melakukan olahraga yang sama dibanding yang lain. Ini sepenuhnya tergantung pada genetika mereka.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
3. Faktor Genetik
Genetika memainkan peran utama dalam kecenderungan seseorang untuk menambah atau mengurangi berat badan. Menurut sebuah studi 2019 yang diterbitkan dalam PLOS Genetics, lebih dari 250 wilayah DNA yang berbeda dapat dikaitkan dengan obesitas.
Untuk studi itu, para peneliti memeriksa data yang dikumpulkan dari 1.622 orang sehat dengan indeks massa tubuh (BMI) rendah, 1.985 orang dengan obesitas berat dan 10.433 orang kontrol dengan berat badan normal. Di akhir penelitian, mereka menyimpulkan kalau partisipan kurus memiliki lebih sedikit gen yang terkait dengan obesitas.
Namun, gen bukanlah satu-satunya hal yang berkontribusi pada penambahan atau penurunan berat badan. Selama penelitian, para peneliti juga menemukan beberapa orang yang memiliki faktor penentu genetik untuk obesitas, tetapi mereka langsing.
Pola tidur, gaya hidup, tingkat asupan alkohol, pilihan makanan, dan aktivitas fisik juga menentukan berat badan Anda. Jadi, kalau Anda benar-benar berusaha menjadi bugar, jangan hanya fokus pada makan lebih sedikit atau lebih banyak bergerak, tetapi ubahlah kebiasaan Anda. Ini akan membantu Anda menurunkan berat badan secara efektif dan akan meningkatkan kesehatan Anda secara keseluruhan.
Advertisement