Liputan6.com, Jakarta - Harga bitcoin sentuh posisi di atas USD 52.000 atau Rp 729,03 juta (asumsi kurs Rp 14.019 per dolar Amerika Serikat) untuk pertama kali. Harga bitcoin sentuh posisi USD 52.340, berdasarkan data Coin Metrics.
Bitcoin diciptakan pada 2009 tidak lama setelah krisis keuangan global. Hal tersebut telah berubah dari protes terhadap sistem perbankan menjadi semacam emas digital yang mulai menarik perhatian investor utama.
Di wall street, bank investasi besar tampaknya mulai tertarik pada bitcoin. JP Morgan mengatakan, baru-baru ini melihat dengan serius aset tersebut. Goldman Sachs juga menunjukkan minat pada mata uang kripto.
Baca Juga
Advertisement
Sedangkan divisi dari Morgan Stanley dilaporkan mempertimbangkan untuk menambahkan bitcoin dalam portofolio taruhannya.
Pada pekan lalu, Tesla juga telah investasikan USD 1,5 miliar dalam bitcoin dan berencana menerima mata uang digital sebagai pembayaran untuk produknya.
"Kami percaya cerita dan tema di sini jauh lebih besar dari pada hanya berinvestasi dalam bitcoin dan memprediksi harga di masa depan, melainkan di sekitar potensi konsekuensi yang dapat dimiliki oleh kripto, blockchain dan bitcoin di seluruh teknologi dan dunia korporat untuk dekade berikutnya,” ujar Direktur Pelaksana Wedbush Securities, Dan Ives, dilansir dari CNBC, Kamis (18/2/2021).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Tren Transaksi dan Investasi Bitcoin
Ia menuturkan, tren transaksi dan investasi bitcoin serta inisiatif yang didorong oleh blockchain dapat melonjak pada tahun-tahun mendatang. Dari paypal, square, hingga perusahaan seperti Nvidia, Tesla, IBM, Visa, Mastercard dan banyak perusahaan lain telah berinisiatif untuk bitcoin. "Bitcoin mania bukan iseng menurut kami, melain awal dari era baru mata uang digital," kata dia.
Reli terbaru bitcoin telah mengingatkan banyak investor tentang kenaikan besarnya hampir USD 20.000 pada 2018. Kemudian diikuti penurunan pada tahun berikutnya hingga kehilangan nilai 80 persen. Akan tetapi, bitcoin kembali menguat dengan naik empat kali lipat pada 2020 dan naik lebih dari 70 persen pada 2021.
Para pendukung bitcoin menyatakan kenaikan harga bitcoin seiring meningkatnya permintaan dari investor institusional serta pembelian mata uang digital oleh perusahaan seperti Tesla, Square, dan microstrategy. Di sisi lain, ada kekhawatiran bitcoin mungkin menjadi gelembung pasar terbesar di pasar keuangan.
Ahli strategi di JP Morgan memperingatkan kecuali volatilitas bitcoin mulai surut, harga saat ini terlihat tidak berkelanjutan.
"Bitcoin dan mata uang kripto telah mendapatkan reputasi untuk perubahan harga yang ekstrem," tulis JP Morgan dalam sebuah catatan.
Advertisement