Tepis Keraguan, Pria Disabilitas Ini Buktikan Mampu Mendaki Gunung dan Menyatu dengan Alam

Pesona Gunung Klabat, Sulawesi Utara seakan menumbuhkan keinginan Sutardy Mayore untuk mendakinya. Pria dengan disabilitas daksa ini, kini dikenal sebagai pendaki disabilitas yang berhasil menaklukan beberapa gunung.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 21 Feb 2021, 13:00 WIB
Berkemah di gunung. Foto: (Ade Nasihudin/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Pesona Gunung Klabat, Sulawesi Utara seakan menumbuhkan keinginan Sutardy Mayore untuk mendakinya. Pria dengan disabilitas daksa ini, kini dikenal sebagai pendaki disabilitas yang berhasil menaklukan beberapa gunung.

Cerita pendakian Sutardy berawal pada 2013 ketika ia memutuskan untuk bekerja di sebuah rumah makan di Kecamatan Airmadidi, Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Setiap pulang kerja dan setiap bangun tidur pria 28 tahun ini sering memandangi Gunung Klabat. Kebetulan, kos-kosannya menghadap langsung ke gunung tersebut.

“Beberapa teman saya sering mendaki gunung itu dan saya berdiskusi dengan teman-teman agar bisa membawa saya ke gunung itu,” ujarnya dalam seminar daring Konekin, ditulis Kamis (18/2/2021).

Awalnya, keadaan fisik Sutardy yang hanya memiliki satu kaki memicu keraguan bagi teman-temanya. Namun, ia memberi dorongan dan meyakinkan mereka untuk tidak membatasi keinginannya.

“Dari situ, mereka tergerak hatinya untuk membawa saya ke gunung tersebut.”

Pendakian pun berhasil dilakukan, pria yang akrab disapa Tardy ini mengaku rasanya sama saja dengan orang non disabilitas.

“Mungkin yang dirasakan teman-teman non disabilitas rasa sakitnya 50 persen, kalau saya 70 persen lah rasa lelahnya atau rasa sakitnya karena kekurangan fisik saya.”

Simak Video Berikut Ini


Bukan Menaklukan Tapi Menyatu dengan Alam

Keberhasilannya mendaki Gunung Klabat yang memiliki ketinggian 1995 MDPL tidak serta merta membuatnya berpikir bahwa ia mampu menaklukkan gunung.

“Bukan menaklukan, gunung itu tidak bisa ditaklukkan tapi kita bersahabat dengan gunung dan alam, kita menyatu lah dengan mereka sehingga alam juga memberikan kekuatan kepada kita.”

Pendakian tersebut membawa Tardy pada pendakian-pendakian berikutnya. Pendakian terbarunya berlangsung di Gunung Soputan, Sulawesi Utara, dengan ketinggian 1.784 MDPL bertepatan dengan hari kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 2020.

Kecintaan terhadap alam juga membawanya ke Forum Komunikasi Pencinta Alam Sulawesi Utara. Di sana, Tardy melakukan berbagai kegiatan yang bersentuhan langsung dengan alam seperti pembersihan sungai dan pembersihan pantai.

“Mari menjaga alam ini agar tetap seimbang, alam itu bisa berkembang tanpa manusia tapi manusia tidak bisa berkembang tanpa alam,” tutupnya.

 


Infografis Tunjangan Khusus Penyandang Disabilitas di Jakarta

Infografis Tunjangan Khusus Penyandang Disabilitas di Jakarta. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya