Liputan6.com, Jakarta Harga emas Antam atau produksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik lagi. Pada hari ini, harga emas Antam bertambah Rp 3.000 per gram menjadi Rp 925 ribu per Gram. Sebelumnya, harga emas Antam dibandrol Rp 922 ribu per gram.
Sedikit lebih tinggi, harga buyback emas Antam naik Rp 4.000 per gram menjadi Rp 800 ribu per gram, pada Kamis, 18 Februari 2021.
Advertisement
Harga buyback ini adalah jika Anda menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 800 ribu per gram.
Saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Hingga pukul 08.43 WIB, mayoritas ukuran emas Antam masih tersedia.
Antam juga menyediakan emas dalam bentuk lain, seperti koin dinar, dirham maupun emas koleksi lainnya.
Seperti harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram ditetapkan Rp 9.600.000, sementara untuk ukuran 20 gram dijual Rp 18.560.000.
Harga emas Antam sudah termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen).
Rincian Harga Emas Antam:
* Pecahan 0,5 gram Rp 512.500
* Pecahan 1 gram Rp 925.000
* Pecahan 2 gram Rp 1.790.000
* Pecahan 3 gram Rp 2.660.000
* Pecahan 5 gram Rp 4.400.000
* Pecahan 10 gram Rp 8.745.000
* Pecahan 25 gram Rp 21.737.000
* Pecahan 50 gram Rp 43.395.000
* Pecahan 100 gram Rp 86.712.000
* Pecahan 250 gram Rp 216.515.000
* Pecahan 500 gram Rp 432.800.000
* Pecahan 1.000 gram Rp 865.600.000.
Saksikan Video Ini
Harga Emas Terhempas ke Level Terendah Lebih dari 2 Bulan
Harga emas kembali kehilangan kemilaunya, dengan merosot ke level terendah dalam lebih dari 2 bulan. Penurunan harga emas dipicu taruhan jika pemulihan ekonomi bisa kembali mendongkrak Dolar dan patokan imbal hasil Treasury AS.
Tercatat, harga emas di pasar spot turun 1,2 persen menjadi USD 1.773,72 per ounce, setelah mencapai level terendah sejak 30 November di posisi USD 1.768,60 sebelumnya. Harga emas berjangka AS turun 1,5 persen menjadi USD 1.772,80.
“Ekonomi AS diperkirakan akan pulih perlahan,” kata Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures, David Meger, melansir CNBC, Kamis (18/2/2021).
Dia mengatakan jika, keyakinan perlawanan melawan virus Corona Covid-19 ditunjukkan dengan Dolar yang sedikit menguat dan dalam imbal hasil 10 tahun, yang naik ke level tertinggi sejak Februari 2020.
Meningkatnya optimisme untuk rencana stimulus AS senilai USD 1,9 triliun dan ekspektasi inflasi yang meningkat mendorong benchmark imbal hasil obligasi.
Kemudian pada gilirannya mengangkat Dolar AS ke posisi puncak lebih dari satu minggu. Ukuran inflasi yang diharapkan, berada pada level tertinggi sejak Agustus 2014 di 2,2 persen.
Sementara emas dianggap sebagai lindung tengah tertantang kondisi nilai inflasi yang kemungkinan didorong stimulus yang lebih besar, di mana imbal hasil yang lebih tinggi meningkatkan peluang terhadap logam mulia yang tidak memberikan hasil.
"Tapi emas bisa kembali disukai begitu mata uang lain mulai mengungguli dolar akhir tahun ini," kata Analis OANDA Craig Erlam.
Adapun harga logam lainnya, seperti platina turun 1,1 persen menjadi USD 1.247,85 per ounce, jauh di bawah posisi tertinggi di Selasa USD 1.336,50, puncaknya sejak September 2014.
Sementara harga Palladium turun 0,4 persen menjadi USD 2.372,62, sementara perak naik 0,1 persen lebih tinggi menjadi USD 27,26.
Advertisement