Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona hijau pada awal sesi perdagangan saham Kamis, (18/2/2021). Penguatan IHSG sebelum rilis suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).
Mengutip data RTI, IHSG naik tipis 0,04 persen atau 2,6 poin ke posisi 6.230,35 pada pra pembukaan perdagangan saham. Penguatan IHSG terjadi pada pukul 09.00 WIB. IHSG menguat terbatas ke posisi 6.233. Indeks saham LQ45 menanjak 0,67 persen ke posisi 952,69. Sebagian besar indeks saham acuan kompak menghijau.
Advertisement
Sebanyak 219 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 106 saham melemah dan 166 saham diam di tempat. Pada perdagangan Kamis pagi, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.266,37 dan terendah 6.220,70.
Total frekuensi perdagangan saham 137.960 kali dengan volume perdagangan 1,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 1,2 triliun. 10 sektor saham kompak menghijau. Sektor saham infrastruktur menguat 1,26 persen dan catat penguatan terbesar. Diikuti keuangan sebesar 0,80 persen dan perdagangan 0,88 persen.
Mengutip laporan Ashmore, IHSG melemah ke posisi 6.227,72 pada Rabu, 17 Februari 2021 dipicu tekanan saham kapitalisasi besar. Imbal hasil obligasi melonjak menjadi 6,48 persen seiring imbal hasil obligasi AS meningkat.
Di sisi lain, Bank Indonesia diperkirakan akan menurunkan suku bunga pada Kamis, 18 Februari 2021. Hal ini seiring upaya memulihkan ekonomi. Berdasarkan konsensus Bloomberg, Bank Indonesia akan turunkan suku bunga acuan 25 basis poin menjadi 3,5 persen.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Gerak Saham
Saham-saham yang cetak penguatan terbesar atau top gainers antara lain saham BMAS melonjak 24,76 persen, saham BVIC mendaki 25,88 persen, saham AGRS naik 19,53 persen, saham EDGE menanjak 19,89 persen.
Sedangkan saham-saham yang tertekan tajam atau top losers antara lain saham PURI turun 6,81 persen, saham HOKI susut 6,79 persen, saham TOBA merosot 6,71 persen, saham MSIN tergelincir 6,67 persen, dan saham GLOB susut 6,67 persen.
Advertisement
Aksi Investor Asing
Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain saham BBRI sebanyak Rp 69 miliar, saham TLKM sebanyak Rp 29,7 miliar, saham MDKA sebanyak Rp 6,4 miliar, saham UNTR sebanyak Rp 4,8 miliar dan saham UNTR sebanyak Rp 4,8 miliar.
Sedangkan saham-saham yang dilepas investor asing antara lain saham BMRI sebanyak Rp 29,2 miliar, saham BBCA sebanyak Rp 18,3 miliar, saham ASII sebanyak Rp 17,5 miliar, saham INKP sebanyak Rp 4,8 miliar, dan saham INCO sebanyak Rp 4,5 miliar.