UU Cipta Kerja dan Vaksinasi Jadi Solusi Jitu Pulihkan Ekonomi

Adanya vaksinasi dan UU Cipta Kerja diharapkan sektor konstruksi bisa kembali tumbuh.

oleh Tira Santia diperbarui 18 Feb 2021, 12:50 WIB
Sejumlah menteri kabinet Indonesia Maju foto bersama Pimpinan DPR usai pengesahan UU Cipta Kerja pada Rapat Paripurna di Kompleks Parlemen, Jakarta (5/10/2020). Rapat tersebut membahas berbagai agenda, salah satunya mengesahkan RUU Omnibus Law Cipta Kerja menjadi UU. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Wahyu Utomo, mengatakan dengan adanya vaksinasi dan UU Cipta Kerja diharapkan sektor konstruksi bisa kembali tumbuh.

“Kita lihat kondisi ekonomi Indonesia di tahun 2020, kita mengalami kontraksi 2,07 persen, tentunya dampak yang sangat terasa ke sektor konstruksi minus sekitar 3,26 persen. Kita berharap di tahun ini setelah adanya vaksin dan UU Cipta kerja ekonomi kita akan meningkat,” kata Wahyu dalam webinar internasional MAPPI, Kamis (18/2/2021).

Menurutnya, optimisme inilah yang tentunya mendorong kita semua agar supaya dalam rangka mempercepat pembangunan ekonomi kedepannya pasca covid-19 ini harus tetap dijaga.

Lebih lanjut Wahyu menyebutkan, dampak covid-19 terhadap pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di beberapa pulau besar di Indonesia seperti di Jawa, Sumatera Kalimantan Bali dan Nusa Tenggara ini mengalami kontraksi juga yang cukup dalam.

“Karena kita tahu seperti di Bali, Nusa Tenggara sektor pariwisata yang terdampak kemudian juga mungkin untuk yang di provinsi-provinsi lainnya ini kita tahu, dampak dari covid-19 ini menyebabkan kegiatan ekonomi terhambat dan juga pengangguran di perkotaan juga lebih besar dibanding yang di pedesaan,” ungkapnya.

Oleh karena itu, pihaknya sangat mendukung UU Cipta Kerja ini. Ia berharap UU Cipta Kerja bisa mengembalikan kondisi perekonomian Indonesia di tahun 2021 menjadi lebih baik dibanding tahun 2020.

“Tentunya pembangunan-pembangunan infrastruktur tetap dilaksanakan meskipun kita harus berbagi sekarang, APBN kita yang terbatas ini harus dibagi untuk program kesehatan,” ujarnya.

 

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Mendorong Pembangunan Strategis

Pekerja menyelesaikan pembangunan jalur kereta ringan atau LRT Jabodebek rute Cawang-Dukuh Atas di Cawang, Jakarta, Senin (29/4/2019). Menurut PT Adhi Karya selaku kontraktor pelaksana proyek LRT, pembangunan jalur LRT mencapai 47,95 persen (data per akhir Maret 2019). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Bahkan dalam Perpres Nomor 109 tahun 2020, Pemerintah menunjukkan komitmennya untuk tetap mendorong pembangunan strategis nasional.

Proyek-proyek strategis nasional yang dimasukkan di dalam daftar lampiran dari tabel tersebut berjumlah 201 Project yang tersebar di berbagai sektor.

“Dan juga ditambah dengan 10 program PSN yang tentunya ini juga merupakan langkah-langkah yang harus didorong oleh pemerintah dalam rangka untuk memulihkan ekonomi kita ke depan,” pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya