Wiku Adisasmito: COVID-19 Jadi Pelajaran Tentang Pentingnya Keseimbangan Alam

Wiku Adisasmito mengatakan, pandemi COVID-19 merupakan pelajaran besar bagi manusia untuk menjaga keseimbangan alam

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 18 Feb 2021, 16:00 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menekankan perubahan aturan pembatasan PPKM bukan semata-mata pelonggaran tanpa dasar saat konferensi pers di Kantor Presiden Jakarta, Selasa (9/2/2021). (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta Profesor Wiku Adisasmito, Koordinator Tim Pakar Satgas COVID-19 mengatakan bahwa pandemi virus Corona harus menjadi pengingat manusia untuk menjaga keseimbangan alam.

Dalam dialog virtual Change.org pada Kamis (18/2/2021), Wiku mengatakan bahwa dalam 16 tahun terakhir setidaknya ada lima penyakit menular baru yang masing-masing memakan korban dalam jumlah besar.

Kelima penyakit yang dimaksud oleh Wiku adalah: A(H1N1)PDM09, H7N9, MERS-COV, COVID-19, dan G4 EA H1N1.

"Kalau kita lihat, emerging infectious diseases yang kebanyakan 70 persen adalah zoonotik ini berpotensi, karena adanya ketidakseimbangan alam, karena ada interaksi human, animal, dan environment di dunia," kata Wiku.

Wiku pun mengatakan, hal ini sudah seharusnya membuat manusia menjadi lebih waspada dan sadar akan pentingnya mengembalikan keseimbangan alam.

Wiku mengatakan, COVID-19 bisa berakhir apabila keseimbangan alam bisa dicapai.

"Ini sebenarnya adalah pelajaran yang besar untuk umat manusia di dunia. Kapan berakhir? Paling mudah (jawabannya) adalah sampai dengan keseimbangan alam itu terjadi," katanya.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

 

Load More

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini


Mencapai Ketahanan Kesehatan Masyarakat

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan kasus aktif dan keterisian tempat tidur minggu ke-4 PPKM terlihat tren ke arah yang baik saat konferensi pers di Kantor Presiden Jakarta, Selasa (9/2/2021). (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Maka dari itu, Wiku mengatakan saat ini yang bisa dilakukan adalah dengan memastikan seseorang memiliki tameng berlapis-lapis untuk melindungi dirinya dari tertular penyakit.

"Berbagai tameng termasuk vaksin, dan vaksin bukan satu-satunya tameng, maka kita berharap dengan multiple slices of cheese, kita bisa betul-betul melindungi rakyat Indonesia," kata Wiku.

Menurut Wiku, kondisi kasus yang tinggi dengan produktivitas manusia yang rendah harus diubah demi mencapai ketahanan kesehatan masyarakat.

"Kita harus mencari jalan supaya aman, produktif, aman COVID. Maka dari itu kita harus bergerak secara keseluruhan untuk bekerja, bersatu, dalam melawan COVID-19 ini, dengan seluruh strategi," kata Wiku.

"Kalau kita memahami kondisi ini dan tidak emosional, dan kita bisa betul-betul fokus ke depan, punya strategi yang jelas, maka seharusnya kita mampu untuk memenangkan peperangan dengan virus SARS-CoV-2 ini," pungkasnya.


Infografis Gerakan 3T dan Jurus Jitu Landaikan Kasus Covid-19

Infografis Gerakan 3T dan Jurus Jitu Landaikan Kasus Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya