Liputan6.com, Jakarta Profesor Wiku Adisasmito, Koordinator Tim Pakar Satgas COVID-19 mengatakan bahwa pandemi virus Corona harus menjadi pengingat manusia untuk menjaga keseimbangan alam.
Dalam dialog virtual Change.org pada Kamis (18/2/2021), Wiku mengatakan bahwa dalam 16 tahun terakhir setidaknya ada lima penyakit menular baru yang masing-masing memakan korban dalam jumlah besar.
Advertisement
Kelima penyakit yang dimaksud oleh Wiku adalah: A(H1N1)PDM09, H7N9, MERS-COV, COVID-19, dan G4 EA H1N1.
"Kalau kita lihat, emerging infectious diseases yang kebanyakan 70 persen adalah zoonotik ini berpotensi, karena adanya ketidakseimbangan alam, karena ada interaksi human, animal, dan environment di dunia," kata Wiku.
Wiku pun mengatakan, hal ini sudah seharusnya membuat manusia menjadi lebih waspada dan sadar akan pentingnya mengembalikan keseimbangan alam.
Wiku mengatakan, COVID-19 bisa berakhir apabila keseimbangan alam bisa dicapai.
"Ini sebenarnya adalah pelajaran yang besar untuk umat manusia di dunia. Kapan berakhir? Paling mudah (jawabannya) adalah sampai dengan keseimbangan alam itu terjadi," katanya.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Mencapai Ketahanan Kesehatan Masyarakat
Maka dari itu, Wiku mengatakan saat ini yang bisa dilakukan adalah dengan memastikan seseorang memiliki tameng berlapis-lapis untuk melindungi dirinya dari tertular penyakit.
"Berbagai tameng termasuk vaksin, dan vaksin bukan satu-satunya tameng, maka kita berharap dengan multiple slices of cheese, kita bisa betul-betul melindungi rakyat Indonesia," kata Wiku.
Menurut Wiku, kondisi kasus yang tinggi dengan produktivitas manusia yang rendah harus diubah demi mencapai ketahanan kesehatan masyarakat.
"Kita harus mencari jalan supaya aman, produktif, aman COVID. Maka dari itu kita harus bergerak secara keseluruhan untuk bekerja, bersatu, dalam melawan COVID-19 ini, dengan seluruh strategi," kata Wiku.
"Kalau kita memahami kondisi ini dan tidak emosional, dan kita bisa betul-betul fokus ke depan, punya strategi yang jelas, maka seharusnya kita mampu untuk memenangkan peperangan dengan virus SARS-CoV-2 ini," pungkasnya.
Advertisement