Liputan6.com, Jakarta - Tahun 2020 menjadi momentum bagi sistem operasi desktop Chrome OS dalam persaingan pangsa pasar sistem operasi di seluruh dunia. Hasilnya, Chrome OS menggantikan posisi macOS di peringkat kedua.
Sementara Windows masih memegang pangsa pasar terbesar dengan 80,5 persen, Chrome OS meraup 10,8 persen. Diikuti macOS dengan 7,5 persen.
Perolehan tersebut mengacu pada perusahaan riset pasar IDC. Chrome OS telah melewati macOS secara singkat di setiap kuartal sebelumnya, tetapi tahun 2020 adalah tahun penuh pertama ketika Apple OS menempati posisi ketiga.
Baca Juga
Advertisement
Terlepas dari fakta bahwa macOS mendarat di urutan ketiga, melihat ini sebagai contoh Google mengalahkan Apple secara langsung mungkin tidak akurat.
Sebaliknya, kemungkinan Chrome OS telah menarik penjualan dan pangsa pasar dari Windows di pasar kelas bawah. Pangsa pasar Mac sebenarnya tumbuh dari 6,7 persen pada 2019 menjadi 7,5 persen pada 2020.
Dikutip dari ArsTechnica, Kamis (18/2/2021), Chrome OS meroket dari 6,4 persen pada 2019 menjadi 10,8 persen pada 2020. Windows turun dari 85,4 persen menjadi 80,5 persen, dan sisanya dengan 1,2 persen ditempati oleh sistem operasi lainnya.
Tren Pekerjaan Virtual
Banyaknya komunitas dan pelajar yang harus menghadiri kelas secara virtual dari rumah dan orang tua mereka juga harus bekerja dari jarak jauh, penjualan PC melonjak sepanjang tahun. Chrome OS mendapat keuntungan dari tren ini.
Namun, secara keseluruhan pasar tumbuh tidak terbatas pada Chrome OS. IDC juga mencatat bahwa gaming PC juga menjadi pendorong pertumbuhan besar.
Di ranah pendidikan, termasuk pascapandemi kelak, masa depan Chrome OS terlihat masih cukup cerah.
Advertisement