Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di dua zona pada perdagangan saham Kamis, (18/2/2021). Namun, IHSG berbalik arah ke zona merah hingga penutupan perdagangan saham sesi kedua.
Pelemahan IHSG setelah Bank Indonesia memangkas suku bunga acuan 25 basis poin menjadi 3,5 persen.
Advertisement
Mengutip data RTI, IHSG turun 0,44 persen ke posisi 6.200,30. Indeks saham LQ45 turun 0,63 persen ke posisi 940,67. Seluruh indeks saham acuan tertekan. Sebanyak 256 saham melemah sehingga menekan IHSG. 208 saham menguat dan 165 saham diam di tempat.
Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.281,35 dan terendah 6.200,30. Total frekuensi perdagangan saham 1.278.747 kali dengan volume perdagangan 19,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 12,8 triliun. Investor asing beli saham Rp 323,70 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.005.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan yang dipimpin sektor saham industri dasar melemah 2,25 persen. Diikuti sektor saham manufaktur tergelincir 1,4 persen dan sektor saham aneka industri susut 0,96 persen.
Bank Indonesia turunkan suku bunga acuan sebanyak 25 basis poin menjadi 3,5 persen. Namun, IHSG justru melemah. Analis PT Binaartha Sekurits Nafan Aji menilai, hal itu karena pelaku pasar menanti pelaksanaan program vaksinasi COVID-19. Di sisi lain, pelaku pasar cemas terkait ada perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Gerak Saham
Saham-saham yang menguat tajam atau top gainers antara lain saham MARI naik 34,43 persen, saham ABBA melonjak 34,38 persen, saham UNIT mendaki 33,33 persen.
Sementara itu, saham-saham yang tertekan antara lain saham PLAN merosot 9,46 persen, saham JMAS tergelincir 6,94 persen, saham CANI turun 6,91 persen, saham MBTO merosot 6,9 persen, dan saham DGNS susut 6,9 persen.
Advertisement
Aksi Investor Asing
Pada Kamis pekan ini, investor asing beli saham BBRI sebanyak Rp 294,3 miliar, saham TLKM sebanyak Rp 150,3 miliar, saham BTPS sebanyak Rp 99,1 miliar, saham SIDO sebanyak Rp 22,9 miliar, dan saham UNTR sebanyak Rp 22,9 miliar.
Sementara itu, saham-saham yang dijual investor asing antara lain saham BBCA sebanyak Rp 90,6 miliar, saham ASII sebanyak Rp 79,8 miliar, saham BMRI sebanyak Rp 48,5 miliar, saham BBNI sebanyak Rp 43,3 miliar, dan saham ICBP sebanyak Rp 35,4 miliar.
Bursa Saham Asia
Bursa saham Asia cenderung tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 1,58 persen, indeks saham Korea Selatan susut 1,2 persen, indeks saham Jepang Nikkei merosot 0,19 persen. Lalu indeks saham Thailand medaki 0,13 persen, indeks saham Shanghai menguat 0,55 persen, indeks saham Singapura turun 0,46 persen dan indeks saham Taiwan mendaki 0,38 persen.
Advertisement